Jakarta (ANTARA) - Juara bertahan Iga Swiatek mengaku sengaja tiba di Indian Wells lebih awal untuk melakukan persiapan dengan lebih matang dalam ajang WTA 1000 BNP Paribas Open.
"Kami tiba di sini pada Jumat, dan saya ingin datang lebih awal untuk berlatih seminggu penuh sebelum benar-benar fokus pada turnamen," kata Swiatek, dikutip dari laman resmi WTA, Jumat.
"Itu lebih untuk saya dan permainan saya serta pengembangan diri saya sebagai pemain. Itu menyenangkan, karena di sini Anda benar-benar dapat berlatih dengan tenang dan tanpa gangguan lain. Saya sangat menikmatinya."
Awal musim ini memberikan beberapa rintangan bagi Swiatek. Setelah dua tahun gagal mencapai perempat final Australian Open, ia hanya tinggal satu poin lagi untuk mencapai final. Itu adalah pencapaian terjauhnya dalam turnamen major nontanah liat sejak memenangi US Open 2022.
Durasi latihan yang lebih pendek menjelang pertandingan Timur Tengah juga membuatnya merasa kurang siap, yang menyebabkan kekalahan 3-6, 1-6 dari Jelena Ostapenko di semifinal Doha dan kekalahan 3-6, 3-6 dari juara bertahan Mirra Andreeva di perempat final Dubai.
Akibatnya, untuk pertama kalinya Swiatek tiba di Indian Wells tanpa gelar sejak bermain di babak kualifikasi pada 2019. Untuk saat ini, ia tidak terlalu memikirkan kemunduran tersebut.
"Saya tidak ingat bagaimana tahun lalu. Saya tahu bahwa setiap turnamen berbeda. Misalnya, dua tahun lalu di Timur Tengah saya juga mendapat dua walkover. Tahun ini tidak," ujar Swiatek.
"Tidak ada cara untuk membandingkan satu tahun dengan tahun lainnya, karena ceritanya bisa sangat berbeda."
Baca juga: Sabalenka bertekad bangkit di Indian Wells usai kekalahan menyakitkan
Bulan lalu di Doha, upayanya untuk memenangi gelar Qatar Open keempat berturut-turut berakhir di semifinal. Minggu ini, ia kembali ke Indian Wells untuk memenangi gelar ketiga sekaligus mencatatkan sejarah.
Swiatek akan memulai pertahanan gelarnya melawan mantan petenis nomor empat dunia Caroline Garcia di babak kedua.
Petenis berusia 23 tahun itu memiliki bakat langka untuk mendominasi turnamen yang sama. Ia memenangi banyak gelar di lima ajang -- Roland Garros (4), Indian Wells (2), Rome (3), Doha (3) dan Stuttgart (2) -- dan kunci kesuksesannya adalah kemampuannya untuk menyapu bersih.
Swiatek memiliki sejarah di Indian Wells -- yang sangat bagus. Dia adalah juara bertahan dan mengincar gelar ketiganya dalam empat tahun.
Dengan turnamen memasuki edisi ke-36, Swiatek akan menjadi yang pertama memenangi tiga gelar. Sebab, 10 petenis putri telah menang dua kali, termasuk Victoria Azarenka yang merupakan satu-satunya petenis aktif yang telah mencatatkan kesuksesan tersebut pada 2012 dan 2016.
Sementara itu, Swiatek memiliki catatan menang kalah yang mengagumkan 18-2 di Indian Wells Tennis Garden, persentase kemenangan terbaik sejak 1989.
Baca juga: Aldila mulai berlatih di lapangan Indian Wells
Baca juga: Alcaraz siap hadapi tekanan demi tiga gelar beruntun di Indian Wells
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Copyright © ANTARA 2025