Medan (ANTARA) - Sumatera Utara meraup tiga medali emas dari wushu pada PON Bela Diri 2025 di Kudus, Jawa Tengah, setelah meloloskan enam atlet ke partai final di GOR Kaliputu, Kudus, Minggu.
Ketiga medali emas itu dipersembahkan oleh Ardianti Rizki Putri (60kg putri), Ydris Talenta Barus (48kg putra), dan Fereddy Sinaga (52kg putri).
Sumatera Utara juga meraih tiga perak dan tiga perunggu dari cabang olahraga ini.
Ketika perak itu diraih Eli Elisius Brahmana pada kelas 56 kg setelah kalah melawan Boston Siagian dari DKI Jakarta, Benny Hutagalung dari kelas 60 kg setelah takluk kepada Bintang Reindra Nada dari Jawa Tengah dan Rosando Mangihut Sinaga yang menyerah kepada Abdul Harris dari DKI.
Ketiga perunggu disumbangkan oleh Roasa Beatric Malau pada 48kg putri, Catrian Nadia Ginting dari 52kg putri dan Elsanda Sitio pada 56kg putri.
Sumatera Utara juga memperoleh satu perunggu dari Kelly Earlene Irwin pada nomor dao shu putri. Kelly juga menyumbangkan perunggu dari gun shu putri.
Baca juga: Tiga cabang pastikan DKI juara umum PON Bela Diri 2025
Keberhasilan dari wushu ini mengangkat Sumatera Utara ke tujuh besar, menggeser Nusa Tenggara Barat dan Sumatera Barat, dengan 8 medali emas, 16 perak dan 31 perunggu.
DKI menjadi juara umum dengan 42 emas, 27 perak dan 30 perunggu, disusul Jawa Barat pada tempat kedua, Jawa Timur urutan ketiga, tuan rumah Jawa Tengah tempat keempat.
Ketua Umum KONI Sumatera Utara Hatunggal Siregar mengapresiasi skuadnya yang menurutnya sudah berjuang maksimal mengantarkan Sumut masuk tujuh besar.
"Terimakasih untuk semua anggota kontingen, terkhusus wushu yang di akhir terakhir lomba menyumbangkan 3 emas, 3 perak dan 4 perunggu," kata dia.
"Dari jumlah medali, perolehan kontingen Sumut sudah melebihi target, namun kita harus berjuang untuk mendapatkan kualitas medali yang lebih baik," ujarnya.
Baca juga: Jambi akhirnya peroleh medali emas dari wushu pada PON Bela Diri
Pewarta: Juraidi
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































