Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung menyampaikan bahwa sumur rakyat di Sumatera Selatan berpotensi segera meneken kontrak penjualan minyak dengan Pertamina.
“Mungkin Sumatera Selatan (yang bisa cepat berkontrak),” ucap Yuliot ketika ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat.
Saat ini, kata dia, Kementerian ESDM mengidentifikasi 33 ribu sumur minyak rakyat yang produksinya akan dicatat sebagai bagian dari lifting minyak nasional.
“Sumur rakyat itu yang diidentifikasi sudah ada 33 ribu, lebih kurang,” ucapnya.
Baca juga: Anggota DPR: Pemberdayaan sumur minyak rakyat gerakkan ekonomi daerah
Nantinya, 33 ribu sumur tersebut akan dikelola oleh badan usaha milik daerah (BUMD), koperasi, atau badan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang berada di kawasan sumur tersebut.
Untuk menjalankan program legalisasi sumur rakyat, kata Yuliot, pemerintah tidak akan menunggu pengelola dari 33 ribu sumur rakyat tersebut untuk siap secara serentak terlebih dahulu.
“Nanti (sistemnya) mana yang bisa jalan lebih dulu, tidak menunggu 33 ribu. Kesiapan dari pemerintah daerah, BUMD, koperasi, dan badan usaha kecil-menengah yang ada di daerah masing-masing,” kata Yuliot.
Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyampaikan bahwa sebagian besar sumur rakyat yang sudah teridentifikasi berlokasi di Pulau Sumatera, seperti di Aceh, Sumatera Selatan, dan Jambi. Selain itu, juga teridentifikasi sumur rakyat yang berlokasi di Jawa Tengah.
Baca juga: Pemda Aceh usulkan 1.762 sumur minyak rakyat untuk legalisasi ke ESDM
Berdasarkan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 14 Tahun 2025 tentang Kerja Sama Pengelolaan Bagian Wilayah Kerja Untuk Peningkatan Produksi Minyak dan Gas Bumi, sumur rakyat akan dikelola oleh koperasi, badan usaha milik daerah (BUMD), atau usaha kecil dan menengah (UKM) milik masyarakat di daerah tersebut.
Perusahaan minyak dan gas bumi (migas) atau Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) yang beroperasi di dekat sumur rakyat itu nantinya akan membeli produksi sumur rakyat seharga 70–80 persen dari harga rata-rata minyak mentah Indonesia (Indonesian Crude Price/ICP).
Bahlil juga menyampaikan bahwa Pertamina sudah bersedia untuk menjadi pembeli minyak dari sumur rakyat. Nantinya, produksi minyak dari sumur masyarakat yang dibeli oleh KKKS akan dihitung sebagai lifting dari KKKS tersebut.
Baca juga: Pertamina terbantu naikkan produksi minyak dari sumur rakyat
Pewarta: Putu Indah Savitri
Editor: Abdul Hakim Muhiddin
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.