Palu (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah mendorong peningkatan kesejahteraan nelayan melalui program “Berani Tangkap Banyak” yang merupakan bagian dari program Sembilan Berani.
"Kehidupan nelayan tidaklah mudah. Karena itu pemerintah hadir melalui program "Berani Tangkap Banyak" sebagai upaya mendorong nelayan agar lebih sejahtera dan makmur," kata Wakil Gubernur Sulteng Reny A Lamadjido di Palu, Sabtu.
Ia menyampaikan hal ini pada kegiatan Rembuk Nelayan dan rapat kerja teknis perikanan tangkap se-Sulawesi Tengah yang dirangkaikan dengan Musyawarah Daerah (Musda) II Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Provinsi Sulawesi Tengah.
Ia menekankan bahwa kehidupan nelayan tidaklah mudah, sehingga pemanfaatan teknologi perlu menjadi perhatian.
Menurut dia, penggunaan perangkat seperti GPS dapat membantu nelayan menemukan titik tangkapan ikan yang lebih potensial, mengurangi risiko tersesat di laut, sekaligus menekan biaya operasional sehingga hasil tangkapan bisa lebih optimal.
Menurut dia, hadirnya program Berani Tangkap Banyak untuk menjawab tantangan hidup nelayan yang selama ini tidak mudah.
Sementara itu, Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Sulawesi Tengah Moh. Arif Latjuba mengatakan program Berani Tangkap Banyak membutuhkan dukungan penuh dari seluruh pemangku kepentingan.
Ia menyebut pemerintah telah memulai program bantuan berupa pemasangan Vessel Monitoring System (VMS) untuk kapal yang beroperasi di atas 12 mil laut.
"Upaya tersebut dipadukan dengan pengembangan konsep Smart Fishing bagi kelompok nelayan," ujarnya.
Ia mengatakan jumlah nelayan di Sulawesi Tengah tercatat sebanyak 94.887 orang dengan produksi perikanan tangkap pada 2024 hampir mencapai 300 ribu ton.
Ketua DPD HNSI Sulawesi Tengah Syarifudin Hafid menegaskan bahwa HNSI merupakan organisasi berbasis nelayan dan non-politik.
Ia menyoroti kondisi kesejahteraan nelayan di provinsi tersebut yang masih tertinggal dibandingkan provinsi tetangga, seperti Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara.
Menurut dia, peningkatan kesejahteraan nelayan membutuhkan visi bersama serta dukungan sarana dan prasarana modern.
“HNSI harus menjadi rumah besar nelayan, tempat berjuang bersama sekaligus tonggak utama membangun masa depan perikanan dan kelautan yang lebih baik,” ujarnya.
Baca juga: DKP Sulteng gencarkan pemberdayaan UMKM sektor kelautan-perikanan
Baca juga: KKP dorong Parigi Moutong kembangkan sentra perikanan baru
Baca juga: KKP kaji budi daya ikan tuna di Teluk Tomini Sulteng
Pewarta: Nur Amalia Amir
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.