Jakarta (ANTARA) - Suku Dinas Kesehatan Jakarta Selatan (Sudinkes Jaksel) membidik sebanyak 130 Kampung Siaga Tuberkulosis (TBC) terbentuk pada 2025 dalam upaya mewujudkan Jakarta yang lebih sehat.
"Kami menargetkan sebanyak 130 Kampung Siaga TBC pada 2025," kata Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Selatan Yudi Dimyati saat dihubungi di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Lebih dari 100 RW di Jakarta Barat sudah jadi "Kampung Siaga TBC"
Yudi mengatakan saat ini di Jakarta Selatan sudah ada 65 kampung siaga TBC dan masih akan bertambah satu per kelurahan.
Menurut dia, Kampung Siaga TBC diinisiasi minimal satu RW per kelurahan sesuai Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 28 Tahun 2018 tentang Penanggulangan Tuberkulosis (TB).
"Kalau menurut pergub minimal satu kelurahan ada satu kampung TB dan itu sudah tercapai di Jaksel, namun 2025 atas dukungan wali kota akan ditambah satu kampung TB per kelurahan," ucapnya.
Baca juga: Pemkot: 14 persen pasien TBC di Jakut putus pengobatan
Berdasarkan catatan Suku Dinas Kesehatan Jakarta Selatan sejak Januari hingga Mei 2025 terdapat sebanyak 4.423 pasien TBC di wilayahnya.
Angka ini turun signifikan jika dibandingkan dengan jumlah kasus TB di Jakarta Selatan tahun 2024 yang mencapai sebanyak 13.250 kasus.
Baca juga: Sudinkes Jakut catat 3.636 kasus tuberkulosis sepanjang 2025
DKI Jakarta menargetkan penemuan 70.387 kasus pada tahun 2025. Salah satu inovasi terbaru adalah pembentukan 274 Kampung Siaga Tuberkulosis pada tahun 2024 dan akan dikembangkan hingga menjadi 500 Kampung pada tahun ini.
"Kampung Siaga TB" berperan menjadi ruang untuk membangun kesadaran masyarakat, menghapus stigma dan menumbuhkan empati terhadap para penderita maupun penyintas TB.
Pewarta: Luthfia Miranda Putri
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.