Kabupaten Bekasi (ANTARA) - Julukan kota industri sudah melekat pada Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, sejak beberapa dekade terakhir setelah tumbuh dan berkembang menjadi kawasan industri terpadu, mengubah wajah daerah yang dahulu dikenal sebagai wilayah kewedanan.
Di tanah seluas 1.225 kilometer persegi yang dulu ditumbuhi rumput ilalang dan sebagian berwujud rawa itu kini telah berdiri ribuan perusahaan dari sejumlah kawasan industri besar hasil penanaman modal dalam negeri hingga investasi mancanegara.
Di tanah itu pula berdiri sedikitnya 7.500 perusahaan baik di luar maupun di dalam kawasan industri seperti MM2100, Lippo Cikarang, Jababeka, EJIP, Hyundai, GIIC, Kitic, Delta Mas, Marunda Center, Gobel, Bekasi Fajar serta kawasan-kawasan lain.
Kota ini pun telah menjelma menjadi kawasan industri terbesar se-Asia Tenggara, bahkan disebut-sebut hanya terpaut tidak jauh dari jumlah perusahaan di Kota Shenzhen, Tiongkok, yang dikenal sebagai kawasan industri terbesar di Benua Asia.
Pertumbuhan sektor industri di wilayah Kabupaten Bekasi tidak terlepas dari konsistensi investor yang terus melebarkan sayap aktivitas bisnis di daerah itu. Dari mereka lah wilayah ini mampu berkontribusi terhadap volume ekspor maupun total investasi nasional.

Perkembangan industri yang sangat dinamis ini tidak hanya mengubah pemandangan tata kota melainkan turut memberikan dampak signifikan bagi masyarakat sekitar.
Tak hanya menimbulkan dampak positif yakni pemberdayaan hingga peningkatan kesejahteraan masyarakat dari aspek ekonomi namun juga memberikan dampak negatif yang menjadi fokus penyelesaian bagi pemerintah daerah setempat.
Keberadaan industri dalam menopang perekonomian masyarakat Kabupaten Bekasi tidak dapat dipungkiri. Ketergantungan pada sektor industri turut menjadikan wilayah ini sebagai basis pertumbuhan ekonomi yang solid.
Editor: Sapto Heru Purnomojoyo
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.