Moskow (ANTARA) - Mantan Sekretaris Jenderal NATO dan Menteri Keuangan Norwegia saat ini, Jens Stoltenberg, menyebut penarikan pasukan AS dari Afghanistan sebagai kekalahan terbesar NATO.
"Kekalahan terbesar NATO," ujar Stoltenberg dalam wawancara dengan surat kabar Times.
Namun pada saat yang sama, ia menyadari bahwa pada akhirnya menganggap keputusan untuk menarik pasukan AS dari Afghanistan adalah keputusan yang sudah tepat.
Sebelumnya, pada awal Agustus 2021, Taliban mengintensifkan serangan mereka terhadap pasukan pemerintah Afghanistan, memasuki Kabul pada 15 Agustus, dan keesokan harinya menyatakan bahwa perang telah berakhir.
Ashraf Ghani, yang saat itu menjabat sebagai Presiden Afghanistan, meninggalkan negara yang saat itu tengah dipimpinnya.
Sedangkan pada malam 31 Agustus, militer AS meninggalkan bandara Kabul, mengakhiri hampir 20 tahun kehadiran militer AS di Afghanistan.
Sejumlah politisi di AS menyebut penarikan pasukan Amerika dari Afghanistan sebagai tindakan panik yang memalukan.
Upaya AS untuk membentuk milisi pro-pemerintah di Afghanistan utara berakhir dengan kegagalan karena perekrutan mereka yang tergolong kriminal dan kelompok terpinggirkan ke dalam formasi ini, lapor New York Times sebelumnya.
New York Times melaporkan itu dengan mengutip hasil investigasinya sendiri di wilayah tersebut.
Sumber: Sputnik/RIA Novosti
Baca juga: Rutte: NATO kini produksi lebih banyak amunisi daripada Rusia
Baca juga: Rusia usulkan jaminan non-agresi bersama negara anggota NATO
Penerjemah: M Razi Rahman
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































