Jakarta (ANTARA) - Musisi legendaris Sting (Gordon Sumner) beperkara hukum soal royalti dengan gitaris Andy Summers dan penabuh drum Stewart Copeland, mantan satu rekan band The Police.
Summers dan Copeland berargumen bahwa Sting, sebagai penulis tunggal lagu-lagu ternama The Police, seperti "Roxanne", "Message In A Bottle", dan "Every Breath You Take" berutang "biaya pengaransemen musik" dari lagu yang merambah platform digital.
Laporan dari The New York Times, dilansir dari NME, Sabtu, mengungkap bahwa pada 1977, saat The Police pertama kali dibentuk, Sting diduga membuat perjanjian lisan dengan kedua rekannya.
Baca juga: DJ Steve Aoki bangga bisa berkolaborasi dengan Sting
Dalam perjanjian tersebut, Sting konon menjanjikan 15 persen dari "sejumlah royalti" lagu-lagu yang ia tulis sendiri. Tujuannya adalah untuk "menjaga keharmonisan" dalam band yang sedang merintis karir.
Dengan dikreditkan sebagai satu-satunya penulis lagu, Sting dikabarkan meraup pendapatan sekitar 550 ribu pound sterling Inggris atau Rp12 miliar per tahun hanya dari lagu "Every Breath You Take".
Namun, pengacara Sting membalas argumen itu dengan menyatakan bahwa pada 2016, semua anggota The Police menandatangani perjanjian formal mengenai "biaya pengaransemen musik".
Baca juga: Sting dan Justin Timberlake meriahkan Oscar
Perjanjian itu dibuat ketika ada ketidaksepakatan mengenai penggunaan lagu-lagu The Police dalam berbagai media, seperti acara televisi dan film.
Pengacara Sting menambahkan, "Gugatan ini adalah upaya yang tidak sah untuk menafsirkan ulang perjanjian tahun 2016 tersebut. Klien kami telah memenuhi kewajibannya dan bahkan lebih".
The Police, yang terbentuk pada 1977, bubar pada pertengahan 1980-an namun sempat bersatu kembali beberapa kali, termasuk dalam penampilan terakhir mereka pada 2008.
Sementara itu, Sting telah meniti karir solo yang sukses, termasuk menjadi penampil utama di "Isle of Wight Festival" dan "Latitude" tahun ini, serta dijadwalkan menggelar tur dunia "Sting 3.0".
Baca juga: Sting gelar konser di Bataclan setahun setelah Teror Paris
Baca juga: Menyimak Sting dan Chris Botti di Java Jazz
Penerjemah: Abdu Faisal
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.