SPPG Tangsel jelaskan soal alasan bagian MBG berbahan mentah

3 months ago 11
Sedangkan lauk pauk sudah disiapkan dalam kondisi matang. Kami juga menghindari penggunaan makanan beku, karena khawatir siswa lupa menyampaikan kepada orang tua, yang bisa menyebabkan makanan basi...

Tangerang Selatan (ANTARA) - Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Yayasan Mualaf Indonesia Timur (Yasmit) Ciputat Timur, Tangerang Selatan (Tangsel), Banten, memberikan penjelasan terkait pendistribusian Makan Bergizi Gratis (MBG) berbahan mentah kepada siswa/siswi di daerah itu.

Kepala SPPG Yasmit Ciputat Timur A. Basiro di Tangerang, Rabu, menyampaikan bahwa pendistribusian MBG dengan berbahan mentah itu benar dilakukan oleh pihaknya kepada ribuan siswa di 18 sekolah mulai tingkat PAUD/TK hingga SMA sederajat.

"Ya, kita didistribusikan terhadap 4.075 siswa dalam bentuk mentah itu agar dapat dibawa pulang atau disimpan siswa lebih lama," ucapnya.

Ia mengatakan makanan bergizi tersebut dibagikan dengan berbentuk mentahansebagai penyesuaian kondisi sekolah yang saat ini sedang libur atau menjelang class meeting.
Sehingga, lanjutnya, penerima MBG, khususnya siswa/siswi sekolah, masih dapat menerima manfaat dari Program MBG itu dengan dibawa ke rumah.

Baca juga: BGN: Dibutuhkan kolaborasi dalam penguatan Program MBG

“Beras diberikan dalam bentuk mentah agar dapat dibawa pulang dan disimpan lebih lama," ujarnya.

Pihaknya juga memastikan bahan pangan mentah yang didistribusikan ke siswa penerima manfaat MBG bukanlah bentuk makanan kemasan. Hal tersebut sebagai upaya menghindari penggunaan bahan pengawet, pewarna, dan pemanis buatan, serta meminimalisir konsumsi ultra-processed food.

Selain itu, lanjutnya, bahan makanan mentah yang diberikan nantinya agar bisa dimasak orang tua siswa di rumah, sesuai kebutuhan masing-masing siswa/siswi.

"Seperti yang telah ramai dibahas di media sosial, penggunaan makanan kemasan menimbulkan banyak kekhawatiran dari masyarakat. Oleh karena itu dapur kami berkomitmen memberikan makanan real food yang lebih sehat dan alami," ungkapnya.

Baca juga: Ombudsman RI siap awasi menu dan yayasan pengelola MBG

"Sedangkan lauk pauk sudah disiapkan dalam kondisi matang. Kami juga menghindari penggunaan makanan beku, karena khawatir siswa lupa menyampaikan kepada orang tua, yang bisa menyebabkan makanan basi dan tidak dapat dikonsumsi," tambah dia.

Sebelumnya ramai di media sosial (medsos) membahas sejumlah paket Program MBG bahan mentah di Kota Tangerang Selatan yang didistribusikan ke 18 sekolah.

Dari unggahan media sosial Instagram @indotoday memperlihatkan foto isi MBG yang didistribusikan dalam bentuk mentah itu terdiri dari beberapa jeruk dan pisang, serta beberapa kemasan plastik diduga berisi beras, ikan asin, telur puyuh, dan kacang tanah.

Baca juga: Pakar sarankan siswa diajari jaga makanan MBG agar tetap higienis

Pewarta: Azmi Syamsul Ma'arif
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |