Sotong pangkong kuliner khas Pontianak saat Ramadhan

3 hours ago 1

Pontianak (ANTARA) - Sotong pangkong yang merupakan kuliner khas Kota Pontianak, Kalimantan Barat, setiap saat Ramadhan terutama pada malam hari.

"Setiap Ramadhan kami hadir untuk menjual sotong pangkong," ujar Muhyi, salah satu penjual sotong pangkong di Pontianak, Ahad.

Pada saat malam Ramadhan di sudut-sudut jalan yang dipenuhi oleh pedagang kuliner musiman sepanjang bulan puasa. Sotong pangkong menjadi satu di antara jajanan khas yang diburu penikmat kuliner.

Sotong pangkong adalah cumi kering yang dibakar dan dipipihkan menggunakan palu. Istilah "pangkong" sendiri berasal dari bahasa Melayu Pontianak yang berarti memipihkan atau memukul hingga pipih.

Baca juga: Nikmatnya kambing guling untuk berbuka ala Sekar Jagad

Baca juga: 112 usaha kuliner non-Muslim di Pekanbaru ajukan buka selama Ramadhan

Teknik pengolahan yang khas ini memberikan tekstur yang unik pada cumi kering. Untuk menambah sensasi rasa nikmat, sotong pangkong disajikan dengan sambal. Jajanan ini bisa dengan mudah ditemukan di sepanjang Jalan Merdeka yang menjadi sentra pedagang kaki lima yang menjajakan sotong pangkong setiap malam selama bulan Ramadhan.

Salah satu yang mencuri perhatian adalah lapak Sotong Pangkong ‘Fariz’ milik Muhyi, yang sudah tiga tahun berjualan di Jalan Merdeka, tepatnya di seberang Toko Krimkek.

Muhyi dengan ramah menyambut setiap pengunjung yang datang ke lapaknya. Sotong pangkong, sajian khas yang ia tawarkan, menjadi daya tarik bagi pengunjung yang penasaran dengan kuliner unik ini.

Berbeda dari lapak sotong pangkong lainnya, ia memberikan kesempatan kepada pengunjung yang ingin menikmati sotong pangkong buatan sendiri.

“Kami menawarkan pilihan kepada pengunjung, apakah mau dibuatkan atau mereka ingin membuat sendiri. Jadi mereka bebas memilih ukuran sesuai dengan keinginan, kemudian membakar dan memangkong sotongnya sendiri,” ungkap Muhyi saat ditemui di lapak miliknya, kata dia.

Pilihan untuk membuat sotong pangkong sendiri bagi pengunjung, karena ia ingin konsumennya bisa merasakan sensasi membuat sotong pangkong dan mencicipi hasil buatannya sendiri.

“Kadang ada konsumen yang suka sotongnya di pangkong sampai remuk dan renyah, tetapi ada juga yang suka setengah remuk,” kata Muhyi.

Di lapak Sotong Pangkong Fariz, sotong pangkong yang ditawarkan bervariasi, tergantung ukuran. Untuk kisaran harga mulai dari Rp10 ribu hingga Rp100 ribu. Muhyi bilang, kebanyakan konsumen memilih sotong dengan harga antara Rp 10 ribu hingga Rp 50 ribu.

"Rata-rata konsumen memilih yang sedang-sedang saja, tapi kami tetap menyediakan berbagai ukuran untuk memenuhi selera semua pelanggan," katanya menjelaskan.

Tak hanya sotongnya yang menggoda, Muhyi juga menyediakan dua jenis sambal sebagai pelengkap, yakni sambal pedas ebi dan sambal kacang. Kedua jenis sambal ini memberikan sensasi rasa yang berbeda, membuat sotong pangkong semakin nikmat disantap.


Ramadhan tahun ini menjadi momen yang menggembirakan bagi Muhyi. Ia bersyukur karena penjualannya meningkat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

"Alhamdulillah, tahun ini lebih meningkat. Kami masih termasuk baru, jadi masih mencari pelanggan tetap," tuturnya.


Eko Hardi, salah satu pengunjung yang menikmati sotong pangkong di lapak milik Muhyi, mengaku senang bisa menikmati sensasi membakar dan memangkong sotong.

Meski sudah lama menjadi penggemar sotong pangkong, biasanya ia membeli sotong pangkong yang sudah dibuatkan oleh pedagang. Namun, pengalaman kali ini berbeda. Di lapak sotong pangkong Fariz, pembeli diberikan kebebasan untuk memilih sotong sendiri dan bahkan memangkongnya sendiri.

"Ini ada yang beda, di sini kita bisa milih sendiri, bisa mangkong sendiri. Sensasinya luar biasa, sampai berkeringat,” ucapnya.*

Baca juga: Festival Ramadhan Aceh tawarkan konsep spiritual dan budaya

Baca juga: Tradisi makanan hingga bazar ramaikan Ramadhan di berbagai negara

Pewarta: Dedi
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |