New Delhi (ANTARA) - Juru Bicara Kementerian Luar Negeri India, Randhir Jaiswal, pada Selasa mengatakan bahwa kekuatan senjata India yang membuat Pakistan menghentikan tembakan.
Pada Senin, Presiden AS Donald Trump menyatakan, ia mengancam akan menghentikan perdagangan dengan India dan Pakistan untuk mendorong kedua negara menghentikan tembakan. Kemudian pada hari yang sama, baik New Delhi maupun Islamabad mengumumkan penghentian permusuhan.
“Perlu saya tegaskan: kekuatan senjata India-lah yang memaksa Pakistan menghentikan tembakannya,” ujar Jaiswal dalam sebuah pengarahan saat ditanya tentang keterlibatan negara lain dalam pembicaraan antara India dan Pakistan.
Dia menuturkan bahwa pesan India kepada para pemimpin dunia "jelas dan konsisten", dengan menjelaskan "jika angkatan bersenjata Pakistan menembak, maka angkatan bersenjata India akan membalas; jika Pakistan berhenti, India juga akan berhenti."
Baca juga: India-Pakistan sepakat gencatan senjata, ketegangan mereda sementara ni
Ia menambahkan bahwa pesan tersebut telah disampaikan kepada Pakistan sejak dimulainya Operasi Sindoor.
“Wajar jika banyak pemimpin asing yang mendengar dari kami kemudian menyampaikan kepada mitra bicara mereka di Pakistan,” ucap juru bicara tersebut.
Hubungan antara India dan Pakistan kembali menegang setelah serangan teroris yang terjadi di dekat Kota Pahalgam, wilayah Jammu dan Kashmir yang dikelola India, pada 22 April, yang menewaskan 25 warga negara India dan satu warga Nepal.
India menyatakan memiliki bukti bahwa Badan Intelijen Antar-Layanan (ISI) Pakistan terlibat dalam serangan tersebut. Namun, Perdana Menteri Pakistan Shahbaz Sharif menolak tuduhan India yang mengaitkan Republik Islam Pakistan dengan serangan teroris di Kashmir.
Baca juga: China harap India dan Pakistan konsolidasi momentum gencatan senjata
Pada malam 7 Mei, Kementerian Pertahanan India menyatakan bahwa sebagai respons atas serangan teroris di Pahalgam, India melancarkan Operasi Sindoor dan menyerang "infrastruktur teroris" di wilayah Pakistan.
Kementerian itu menegaskan bahwa tidak ada fasilitas militer Pakistan yang diserang dalam operasi tersebut.
Sebaliknya, otoritas Pakistan menyatakan bahwa India telah menyerang lima permukiman di Pakistan, yang menyebabkan sedikitnya 31 orang tewas dan 57 lainnya luka-luka. Kementerian Luar Negeri Pakistan menyatakan Islamabad berhak memberikan respons yang setimpal.
Sebuah gencatan senjata singkat sempat disepakati pada awal Mei, namun segera gagal.
Sumber: Sputnik-OANA
Penerjemah: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Abdul Hakim Muhiddin
Copyright © ANTARA 2025