Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Indonesia dinilai harus mempunyai strategi yang konkret dalam membangun ekosistem Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan jika ingin bersaing dengan negara-negara lain di era digital
Menurut pendiri Artificial Intelligence Implementation Initiative (A3I) Sony Subrata negara-negara maju telah menyiapkan strategi konkret dalam membangun ekosistem AI mereka.
Mereka tidak hanya fokus pada pengembangan teknologi, lanjutnya di Jakarta, Jumat tetapi juga investasi di bidang infrastruktur, pendidikan, serta insentif untuk sektor swasta.
"Jika Indonesia ingin bersaing di era digital, maka strategi serupa harus segera diimplementasikan," ujar Sony dalam keterangannya.
Menurut Komisaris Semen Indonesia Group (SIG) itu, keterlambatan dalam mengadopsi AI akan memperbesar kesenjangan ekonomi dan teknologi dengan negara-negara lain.
Dikatakannya, salah satu faktor utama yang menentukan keberhasilan implementasi AI adalah sumber daya manusia yang siap beradaptasi dengan teknologi ini.
Di berbagai negara maju, pelatihan AI sudah menjadi bagian dari kurikulum di sekolah dan universitas. Namun, di Indonesia, edukasi terkait AI masih sangat terbatas.
"Kita perlu meningkatkan kapasitas sumber daya manusia melalui pelatihan dan pendidikan AI. Tanpa tenaga kerja yang siap, AI hanya akan menjadi teknologi yang digunakan oleh segelintir orang, sementara yang lain tertinggal," katanya.
Menilai pentingnya AI bagi masa depan Indonesia, Sony menambahkan AI3 hadir sebagai platform yang berfokus pada implementasi AI di berbagai sektor.
Artificial Intelligence Implementation Initiative (A3I), lanjutnya, sebuah gerakan masyarakat yang bertujuan memberikan masukan kepada pemerintah Indonesia dalam perencanaan dan implementasi AI, khususnya dalam periode krusial 2025-2045.
"Ini adalah periode yang menentukan apakah Indonesia akan menjadi pemain utama dalam AI atau hanya menjadi pasar bagi teknologi asing," katanya.
Melalui AI3, dikatakannya, berbagai pemangku kepentingan dapat berkolaborasi untuk menciptakan kebijakan yang mendorong inovasi dan implementasi AI yang lebih luas.
"Jika Indonesia tidak segera membangun ekosistem AI yang kuat, maka negara ini hanya akan menjadi konsumen teknologi asing tanpa daya saing di tingkat global. Oleh karena itu, saatnya Indonesia mengambil langkah maju dan memastikan bahwa AI menjadi motor penggerak inovasi nasional," ujarnya.
Menurut Sony, dengan strategi yang tepat, kolaborasi lintas sektor, serta regulasi yang mendukung, AI bukan hanya akan membawa perubahan di Indonesia, tetapi juga membuka peluang bagi generasi mendatang untuk bersaing di era digital.
Baca juga: Google ingin kembangkan Search menjadi asisten AI
Baca juga: Tiga jenis pekerjaan yang akan banyak diminati menurut Kemkomdigi
Baca juga: China pertanyakan alasan sejumlah negara tutup akses ke DeepSeek
Pewarta: Subagyo
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025