Jakarta (ANTARA) - Pelatih Prawira Bandung David Singleton mengatakan semua pemain bertanggung jawab dengan setiap hasil pertandingan di Indonesian Basketball League (IBL) 2025, sehingga tidak ada pemain yang harus dibebani atas hasil buruk yang didapatkan tim.
Ia mencontohkan kekalahan terakhir dengan skor 87-94 melawan Dewa United Banten pada Minggu (13/4), merupakan tanggung jawab bersama dan bukan hanya beban bagi satu pemain yakni Yudha Saputera.
"Solano merupakan salah satu pebasket terbaik di IBL, sedangkan Yudha mungkin sedikit memaksakan diri dan sedang tidak bermain maksimal seperti biasanya," kata pelatih yang kerap disapa Coach Dave dalam laman IBL yang dikutip ANTARA di Jakarta, Minggu.
Ia menjelaskan, saat itu guard andalan klub, Yudha, mendapat kawalan ketat dari Gelvis Solano dan mencatatkan sembilan turnover atau kesalahan yang membuat lawan mendapatkan bola untuk menyerang.
Baca juga: Satria Muda belum berencana ganti pemain asing
"Yudha sudah berusaha dan terus berusaha tapi ia tidak bisa cukup cepat beradaptasi dan turnover yang ia lakukan memang di luar karakter permainannya, jadi pemain yang lain mencoba membantu, tetapi mungkin ada kesalahan dalam melatih yang saya lakukan," ujar dia.
Oleh sebab itu, dia mengimbau para fan juga tidak boleh menyudutkan salah satu pemain akibat hasil buruk yang didapatkan.
Coach Dave menambahkan, dalam pertandingan melawan Dewa United Banten, banyak faktor yang membuat Prawira Bandung menelan pil pahit, termasuk keluarnya Victory Lobbu karena foul out.
"Foul out Lobbu juga cukup menyakitkan karena kami tidak punya penggantinya (Yudha Saputera) dalam membawa bola atau memberikan assist. Saya juga merasa, di babak kedua kami kehilangan kesenangan, energi, kekuatan, dan permainan fisik, jadi itulah mengapa pertandingan berbalik," kata pelatih asal Amerika Serikat (AS) itu.
Baca juga: Youbel Sondakh sebut Mario Davidson butuh waktu bermain lebih di IBL
Baca juga: Mario Davidson dan Winston Swenjaya bertukar tim di IBL 2025
Pewarta: Donny Aditra
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Copyright © ANTARA 2025