Siloam Hospitals lakukan operasi robotik pertama dengan Da Vinci Xi

1 month ago 15
...Ini adalah tonggak penting dalam transformasi layanan bedah digestif di Indonesia

Jakarta (ANTARA) - Siloam Hospitals sukses melaksanakan operasi robotik pertama untuk kasus bedah digestif menggunakan sistem Da Vinci Xi.

Dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat, disebutkan bahwa seorang pasien perempuan berusia 41 tahun, Ny. M, datang dengan keluhan mual, muntah, dan perut kembung yang dirasakan selama satu bulan sebelum dirawat di Siloam Hospitals Kebon Jeruk.

Setelah dilakukan pemeriksaan penunjang berupa USG abdomen, pasien didiagnosis mengalami kolesistolitiasis (batu empedu) dan kolesistitis akut (radang pada kantung empedu).

Untuk mengatasi hal tersebut, tim medis di Siloam Hospitals Kebon Jeruk melakukan prosedur kolesistektomi robotik, yaitu pengangkatan kantong empedu menggunakan sistem Da Vinci Xi, dengan perencanaan khusus dan koordinasi multidisiplin.

Baca juga: Menkes resmikan layanan operasi jantung di RSUD Undata Palu

Operasi dilakukan oleh Dr. dr. Wifanto Saditya Jeo, spesialis bedah subspesialis digestif yang berpraktek di Siloam Hospitals Kebon Jeruk dan Siloam MRCCC, bersama Prof. Dr. Iswanto Sucandy seorang ahli bedah hepatopankreatobilier (HPB) kelas dunia yang bertindak sebagai proktor.

“Teknologi Da Vinci Xi memberikan presisi luar biasa dalam area pembedahan yang sempit dan sensitif seperti kandung empedu. Ini adalah tonggak penting dalam transformasi layanan bedah digestif di Indonesia,” ujar dr. Iswanto Sucandy.

Prof. Dr. Iswanto Sucandy dikenal luas sebagai pionir dalam bedah hati invasif minimal dan robotik. Ia menjabat sebagai Division Chief of HepatoPancreatoBiliary Surgery serta Director of Robotic Liver Surgery di AdventHealth Tampa, AS. Selain itu, ia juga merupakan Clinical Professor of Surgery di University of Central Florida dan Nova Southeastern University.

Reputasinya semakin diperkuat dengan keterlibatannya dalam program Surgical Leadership di Harvard Medical School-Harvard Business School, serta posisinya di Robotic Surgery Committee dari International Laparoscopic Liver Society.

Baca juga: Zero Fluoroscopy, teknik non radiasi atasi penyakit jantung struktural

Operasi sendiri berdurasi sekitar dua jam tersebut berjalan lancar tanpa komplikasi, dan pasien telah dapat berjalan pada hari yang sama dengan nyeri minimal pascaoperasi.

Hal itu menunjukkan efektivitas sistem bedah robotik Da Vinci Xi yang memungkinkan tindakan yang lebih presisi, minim luka, risiko komplikasi yang lebih rendah, dan waktu pemulihan yang jauh lebih cepat dibandingkan teknik konvensional.

“Bedah robotik ini memungkinkan sayatan yang lebih kecil, trauma jaringan minimal, dan hasil pascaoperasi yang jauh lebih baik. Ini sangat ideal untuk pasien dengan mobilitas tinggi,” ujar dr. Wifanto Saditya Jeo.

Dua pekan lalu, Siloam Hospitals meluncurkan penggunaan teknologi bedah robotik Da Vinci Xi pertama di Indonesia guna mendukung transformasi sistem kesehatan nasional.

Baca juga: Swedia - Siloam jalin kolaborasi perkuat sistem kesehatan nasional

Teknologi Da Vinci Xi menghadirkan lengan robotik berpresisi tinggi yang dikendalikan langsung oleh dokter bedah melalui konsol khusus. Sistem tersebut memungkinkan gerakan yang lebih halus, stabil, dan akurat dibandingkan tangan manusia, sangat bermanfaat untuk prosedur di area operasi yang kompleks seperti sistem hepatobilier.

Keberhasilan prosedur itu menandai tonggak penting bagi Siloam Hospitals dalam memperluas pemanfaatan teknologi bedah robotik, khususnya untuk kasus digestif dan hepatobilier.

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |