Siklus tidur yang normal terbagi ke dalam empat tahapan

2 months ago 18

Jakarta (ANTARA) - Konsultan Psikiatri Geriatri lulusan Universitas Indonesia dr. Tiur Sihombing, Sp.KJ (K) mengatakan bahwa siklus tidur yang normal umumnya dapat dibagi ke dalam empat tahap.

"Tidur yang normal bisa dialami semua, tidak hanya lansia ini terjadi pada bayi, dewasa muda. Jadi waktu kita tidur tubuh mengalami empat tahap tidur, ada tahapan-tahapannya," kata Tiur dalam diskusi daring di Jakarta, Kamis.

Psikiater yang praktik di RSKD Duren Sawit itu mengatakan keempat tahapan itu dihitung menjadi satu siklus yang durasinya bervariasi antara 1,5 sampai 2 jam. Durasi yang dimiliki setiap orang dikatakannya berbeda-beda.

Baca juga: Manfaat berjalan tanpa alas kaki di rumput, bisa perbaiki siklus tidur

Tahap pertama biasa disebut non-rapid eye movement atau non-REM 1 (NREM-1) yang berlangsung selama 5-10 menit. Pada tahap ini seseorang sudah tertidur dan memejamkan mata. Kondisi pada tahap ini detak jantung dan pernapasan mulai melambat, otot mulai merasakan rileks.

NREM-1 masih memungkinkan seseorang terbangun, misalnya akibat adanya suara bising, suara bayi menangis atau mendengar suara pintu terbuka.

Masuk ke NREM-2 yakni tahap tertidur ringan, detak jantung dan pernapasan akan semakin melambat. Suhu tubuh ikut turun dan mulai tidak ada gerakan mata. Tahap ini berlangsung sekitar 20-25 menit.

Baca juga: Kiat meningkatkan energi agar tidak lesu di pagi hari

Kemudian ditahap NREM-3, tidur akan jauh lebih nyenyak dengan kondisi detak jantung dan pernapasan berada pada tingkat paling lambat. Tubuh sudah sepenuhnya rileks tanpa adanya gerakan mata.

"Di sinilah terjadi perbaikan jaringan regenerasi sel sistem kekebalan tubuh, menguat, ini berlangsung sekitar 20 sampai 40 menit, sudah mulai enggak bisa dibangunkan ya, agak sulit saking sudah pulas," ujar Tiur.

Baca juga: Kiat mengatur siklus tidur agar dapat bangun tanpa mengalami pusing

Tahap terakhir yakni tahapan tidur gerakan mata cepat atau rapid eye movement (REM). Di tahap ini seseorang akan mengalami detak jantung dan pernapasan yang meningkat, gerakan mata jadi cepat, otot menjadi rileks seperti lumpuh sementara dan aktivitas otak dapat meningkat.

Di sini tidak semua orang dapat bermimpi dan fasenya berlangsung kurang lebih 10 menit.

"Itu hitungannya sudah satu siklus nanti masuk siklus kedua balik lagi berulang lagi seperti yang di awal tadi," katanya.

Baca juga: Obat tidur dapat sebabkan mimpi buruk dan peningkatan berat badan

Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |