Semen Indonesia latih UMK Gresik untuk optimalkan "e-commerce"

1 hour ago 2

Jakarta (ANTARA) - PT Semen Indonesia Tbk (SIG) memfasilitasi para pelaku Usaha Mikro dan Kecil (UMK) di Kabupaten Gresik, Jawa Timur, untuk mengoptimalkan pemasaran produk melalui platform perdagangan daring (e-commerce) agar dapat meningkatkan omzet penjualan.

Sekretaris Perusahaan SIG Vita Mahreyni dalam keterangan diterima di Jakarta, Sabtu, mengatakan dukungan terhadap UMK merupakan bagian dari komitmen perusahaan memperkuat perekonomian daerah dan mendukung program pemerintah menuju Indonesia Emas 2045.

"UMK memiliki peran strategis sebagai tulang punggung perekonomian nasional. Melalui pendampingan yang berkelanjutan, UMK diharapkan lebih mandiri, adaptif, dan inovatif sehingga memberi manfaat berkelanjutan bagi bangsa,” ujarnya.

Baca juga: Semen Indonesia raih penghargaan soal praktik keberlanjutan dari IICD

Pelatihan bertajuk “Enhancing Self Confidence, Strengthening Competitiveness” itu memberikan materi dasar pelatihan berbicara di depan umum (public speaking), pembuatan video promosi, penyusunan profil usaha yang efektif, hingga strategi optimalisasi perdagangan elektronik (e-commerce) dan media sosial. Para peserta juga mengikuti praktik "business matching" guna memahami cara berkomunikasi dengan calon pembeli.

Para peserta pelatihan merupakan puluhan pelaku UMK yang berasal dari enam Kelurahan/Desa di Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik, meliputi Kelurahan Singosari, Sidomoro, Gending, Desa Sidorukun, Segoromadu, dan Kramat Inggil.

Selain keterampilan promosi, para UMK juga diberikan fasilitas akses pembiayaan melalui Program Pembinaan UMK (PUMK) yang bekerja sama dengan PT BRI Persero Tbk.

Baca juga: Semen Indonesia fokus tiga strategi demi tingkatkan profitabilitas

Kepala BRI Unit Kembangan Gresik Rahmaddiansyah Akbar menyebut pelatihan ini menjadi momentum penting untuk meningkatkan keterampilan komunikasi sekaligus memperkuat daya saing UMK.

“Kami berharap program seperti ini berlanjut sehingga UMK di Gresik semakin berkembang dan memberi kontribusi nyata bagi perekonomian daerah,” katanya.

Salah satu peserta, Nurhayati (41), produsen keripik pisang merek Sujaku dari Desa Kembangan, mengaku mendapat wawasan baru untuk memasarkan produk secara daring.

Selama ini, produk keripik pisang produksinya dipasarkan secara sederhana, terbatas dari mulut ke mulut, arisan, maupun melalui grup "WhatsApp" tanpa memanfaatkan media sosial atau platform penjualan daring.

“Selama ini kami hanya memasarkan secara tradisional. Pelatihan ini membuka pemahaman baru cara menyampaikan pesan dengan percaya diri agar produk lebih meyakinkan di mata konsumen,” ujarnya.

Baca juga: Semen Indonesia salurkan bantuan sarana pendidikan untuk santri

Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |