Semarang (ANTARA) - Sebanyak sembilan Sekolah Rakyat (SR) yang tersebar di beberapa kabupaten/kota di Jawa Tengah sudah mulai beroperasi mulai Senin ini, terbagi dalam enam sekolah menengah atas (SMA) dan tiga sekolah menengah pertama (SMP).
"Hari ini tepat di gedung Sentra Terpadu Soeharso, sembilan SR kabupaten/kota di Provinsi Jateng diresmikan. Ini bukti hadirnya negara untuk menyejahterakan masyarakat," kata Gubernur Jateng Ahmad Luthfi, di Surakarta, Senin.
Hal tersebut disampaikannya saat pembukaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) 2025 Sekolah Rakyat Menengah Atas 17 Surakarta.
Ia menyebutkan, angkatan pertama SR tersebut menampung setidaknya 850-an anak dari keluarga yang masuk kategori miskin dan miskin ekstrem, sesuai dengan data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS).
Baca juga: Wagub Lampung: Perlu pendampingan orang tua sebelum siswa masuk asrama
Menurut dia, keberadaan sekolah rakyat tersebut sebagai upaya untuk mengikis kemiskinan ekstrem dari sisi pendidikan.
Sekolah rakyat itu mengadopsi sistem "boarding school" atau sekolah berasrama sehingga siswa yang masuk sekolah rakyat akan tinggal di asrama sampai lulus.
Meski demikian, orang tua atau wali siswa tetap dapat bertemu anak-anak setiap Sabtu dan Minggu.
Khusus di Sekolah Rakyat Menengah Atas 17 Surakarta, jumlah siswa angkatan pertama sekitar 200 anak didik, diperkuat sekitar 20 guru dan tenaga pendidik serta 12 wali asuh atau wali asrama.
Baca juga: Siswa SR di Lampung jika ada yang sakit dikarantina sementara
Usai menyapa siswa baru dan orang tua siswa, Luthfi sempat berkeliling untuk melihat fasilitas di Sekolah Rakyat Menengah Atas 17 Surakarta.
Mulai dari tempat cek kesehatan, asrama, tempat makan, ruang pembelajaran, dan fasilitas lain seperti ruang guru yang dinilainya sudah bagus dan rapi.
Selaras dengan kebijakan Presiden Prabowo Subianto, kata dia, Jateng juga menaruh perhatian kepada pendidikan anak-anak dari keluarga miskin.
Pada tahun ajaran 2025, Pemprov Jateng membuat program sekolah kemitraan, dengan mengalokasikan pendidikan gratis untuk 5.004 siswa di sekolah SMA/SMK swasta yang menjadi mitra.
Sementara itu, Wali Kota Surakarta Respati Achmad Ardianto mengatakan sebagai bentuk dukungan maka setiap tiga bulan sekali Pemkot Surakarta akan memberikan fasilitas untuk menghilangkan kebosanan para siswa, berupa tiket konser dan nonton gratis bagi siswa dan orangtua siswa.
"Juga gratis menggunakan fasilitas olahraga di Kota Surakarta seperti lapangan-lapangan. Kami 'sengkuyung' bareng agar program sekolah rakyat ini sukses. Ini angkatan pertama harus sukses. Kemudian nanti 'trust' masyarakat tahu kalau di sekolah rakyat itu diperhatikan betul," katanya.
Baca juga: Menkes: Siswa Sekolah Rakyat dapat fasilitas kacamata gratis
Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.