Palangka Raya (ANTARA) - Dalam beberapa hari terakhir masyarakat disuguhkan dengan masifnya informasi mengenai maraknya gelombang aksi demonstrasi di berbagai daerah di Tanah Air.
Massa yang turun melakukan aksi demonstrasi pun beragam, mulai dari kalangan mahasiswa, para pengemudi ojek daring atau online, hingga masyarakat umum.
Aksi unjuk rasa juga terjadi di sejumlah kota di Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) di antaranya di Palangka Raya, Sampit Kotawaringin Timur, Pangkalan Bun Kotawaringin Barat, dan Kapuas.
Di Kalimantan Tengah, secara umum, aksi unjuk rasa terbilang cukup terkendali dan kondusif. Bahkan sebagian masyarakat dan para pengemudi ojek online memilih untuk tidak melakukan aksi unjuk rasa, tapi melaksanakan doa bersama hingga shalat gaib yang salah satunya diperuntukan bagi mendiang Affan Kurniawan yang meninggal saat aksi unjuk rasa di Jakarta.
Aksi demonstrasi yang terpusat di DPRD seperti halnya DPRD Kotawaringin Timur maupun Kalimantan Tengah pada Senin (1/9) pun berjalan kondusif.
Hal ini tak terlepas dari respons tanggap dan hadirnya para unsur pimpinan DPRD serta lainnya menemui massa aksi, memberi ruang komunikasi serta menerima penyampaian aspirasi.
Di tengah aksi demonstrasi di DPRD Kalimantan Tengah, saat adzan berkumandang, secara spontan sebagian massa yang merupakan mahasiswa menghentikan aksi dan kemudian bersama anggota DPRD menggelar shalat ashar berjamaah di tengah jalan depan kantor DPRD.
Kondisi ini adalah sebagian gambaran sikap dewasa yang diperlihatkan massa aksi dalam mengimplementasikan hak berdemokrasi dengan baik, yakni menyampaikan kebebasan berpendapat maupun berserikat, tetapu tanpa harus diwarnai aksi anarkis yang dapat merugikan semua pihak.
Baca juga: Ratusan mahasiswa demo Gubernur Kalteng
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.