Jakarta (ANTARA) - Film "Wasiat Warisan" yang dijadwalkan tayang di bioskop Indonesia mulai 4 Desember 2025 dengan dibintangi selebritas Jakarta ternama seperti Derby Romero hingga Jenda Munthe mengangkat destinasi pariwisata di Pulau Samosir.
Sutradara dan produser Agustinus Sitorus mengatakan lokasi syuting di Samosir dipilih untuk menonjolkan keindahan alam dan keluhuran budaya Batak.
"Pak Bupatinya, Pak Vandiko Timotius Gultom, dia mendukung kami, artinya, destinasi-destinasi super-prioritas yang baru di Pangururan, Samosir itu kami dikasih privilese untuk bisa syuting di sana," kata Agustinus saat berkunjung ke ANTARA Heritage Center, Pasar Baru, Jakarta, Selasa.
Baca juga: Jenda Munthe hingga Derby Romero bintangi film keluarga Wasiat Warisan
Destinasi prioritas di Pangururan, Samosir yang dimaksud adalah Waterfront City Pangururan, yang memiliki atraksi air mancur menari (dancing fountain) dan dikembangkan sebagai pusat kegiatan pariwisata dengan kombinasi alam dan budaya.
Selain itu, tim produksi juga diizinkan untuk menyoroti kekayaan budaya Batak lewat instalasi seni Solu Bolon dan ukiran totem, serta "storytelling signages" untuk mendalami sejarah lokal.
"Pak Bupati, selain dia support, dia juga in-frame secara singkat. Karena waktu di awal-awal kami syuting tahun lalu (2024) itu beliau ada," ungkap Agustinus.
Baca juga: Dibintangi 4 pasangan suami istri, "Mengejar Restu" tayang 11 Desember
Agustinus mengatakan tim produksinya melakukan syuting film di Pulau Samosir selama dua mingguan. Selain di Samosir, film "Wasiat Warisan" juga mengambil pemandangan di tempat-tempat lain di sekitar kawasan Danau Toba, Sumatera Utara.
Dia mengatakan saat riset, view atau pemandangan di Danau Toba sangat bagus sehingga diambil juga.
Meskipun menonjolkan keindahan pariwisata, Agustinus mengatakan skenario film "Wasiat Warisan" ditulis Agustinus dengan proporsi drama sekitar 70 persen dan komedi 30 persen yang melibatkan konsultan komedi jebolan kompetisi Stand Up Comedy Indonesia 5, Ridho Brado.
Baca juga: "Tulang Belulang Tulang" berikan drama keluarga berlatar budaya Batak
"Tingginya proporsi drama dibuktikan dari poster resmi film, yang dipilih adalah poster bernuansa drama, bukan poster komedi seperti yang digunakan untuk teaser," kata Agustinus.
Dia mengatakan dialog dalam film itu seluruhnya ditulis menggunakan Bahasa Indonesia dengan sedikit sisipan kalimat dalam Bahasa Batak, seperti "Amago Yamang!" ("ya ampun!"), namun porsinya tidak banyak.
Hanya pada dialek atau logat yang ditekankan ciri khasnya untuk menonjolkan bahwa setiap karakter dalam film "Wasiat Warisan" berasal dari Suku Batak.
Pemilihan pemeran juga menjadi strategi penekanan asal daerah berikutnya, di mana aktor dan aktris seperti Derby Romero dan Astrid Tiar memiliki marga Batak di belakang nama mereka.
Aktris dan musisi Jemimah Cita yang turut berperan dalam film ini juga dilahirkan oleh seorang ibu berdarah Batak Toba.
Baca juga: Film "Buku Harianku", melihat konflik keluarga dari sudut pandang anak
Baca juga: Melihat sengitnya drama politik dan keluarga di film "Kejarlah Janji"
Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































