Selasa, guru pengganti Sekolah Rakyat hingga saraf kejepit pada remaja

1 month ago 12

Jakarta (ANTARA) - Sejumlah berita menarik dari Senin (28/7) dapat dibaca kembali, seperti penyebab saraf kejepit pada banyak remaja, Menteri PPPA kawal penanganan kekerasan seksual Ponpes di Sumenep. hingga KPAI sebut ada pengaduan 854 kasus anak dalam tiga tahun terakhir.

Selengkapnya dapat dibaca di sini.

1.) Mensos siapkan pengganti 160 guru yang mundur dari Sekolah Rakyat

Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf menyatakan Kementerian Sosial (Kemensos) tengah menyiapkan pengganti 160 guru yang mundur dari Sekolah Rakyat dengan mengambil dari tenaga pendidikan profesi guru.

"Kita sudah proses dan Insya Allah penggantinya sudah ada, jadi itu karena sistem yang menempatkan mereka itu, sehingga kadang-kadang membuat mereka mundur karena penempatannya terlalu jauh," kata Mensos Saifullah Yusuf di Jakarta, Senin.

2.) Menteri PPPA kawal penanganan kekerasan seksual Ponpes di Sumenep

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifah Fauzi mengawal proses penanganan kasus kekerasan seksual yang dilakukan seorang pengasuh pondok pesantren (Ponpes) terhadap sembilan santri di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur.

"Tindakan kekerasan seksual, terlebih jika dilakukan oleh pihak yang seharusnya berperan sebagai pendamping dan pelindung bagi anak merupakan bentuk pelanggaran serius terhadap nilai-nilai kemanusiaan," kata Menteri PPPA Arifah Fauzi di Jakarta, Senin.

3.) Spesies baru jamur morel ditemukan di Gunung Rinjan

Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan tim berhasil mendeskripsikan satu spesies baru jamur morel dari kawasan Cagar Biosfer Gunung Rinjani, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Spesies ini diberi nama Morchella rinjaniensis, merujuk pada lokasi penemuannya, dan menjadi spesies jamur Morchella tropis pertama dari Indonesia yang dideskripsikan secara ilmiah melalui pendekatan morfologi dan analisis molekuler.

4.) KPAI: Ada pengaduan 854 kasus anak dalam tiga tahun terakhir

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyebut bahwa selama tiga tahun terakhir tercatat ada pengaduan sebanyak 854 kasus anak yang menjadi korban kekerasan fisik, psikis, dan bunuh diri.

"Berdasarkan data pengaduan yang diterima oleh KPAI dari tahun 2022 sampai tahun 2025 terdapat 854 kasus di subklaster anak korban kekerasan fisik, psikis, dan bunuh diri pada anak," kata Anggota KPAI Diyah Puspitarini saat dihubungi di Jakarta, Senin.

5.) Dokter: Remaja banyak alami saraf terjepit akibat kebiasaan duduk lama

Spesialis orthopedi tulang belakang Eka Hospital BSD Tangerang dr. Asrafi Rizki Gatam mengatakan banyak anak muda bahkan usia remaja yang sudah mengalami saraf terjepit akibat memiliki kebiasaan duduk lama karena bekerja.

"Postur dan kebiasaan yang tidak ergonomis menyebabkan kelompok remaja lebih rentan mengalami saraf kejepit. Biasanya terjadi di area lumbar atau tulang belakang bagian bawah) yang menyebabkan sakit punggung bagian bawah," kata dr. Asrafi Rizki Gatam di Tangerang, Banten, Senin.

Pewarta: Mecca Yumna Ning Prisie
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |