Kudus (ANTARA) - Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, meminta sekolah yang terdampak banjir akibat curah hujan tinggi agar menggelar pembelajaran secara daring.
"Kami mencatat ada 42 sekolah yang terdampak banjir menyusul curah hujan tinggi. Banjir melanda sejumlah daerah di Kudus sejak 23 Januari 2025, sehingga sekolah yang tidak memungkinkan menggelar pembelajaran secara tatap muka bisa dilakukan secara daring," kata Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga Kabupaten Kudus Anggun Nugroho di Kudus, Jumat.
Baca juga: BPBD Kudus mencatat ada 40 desa terdampak banjir akibat cuaca ekstrem
Selain itu, kata dia, pihak sekolah juga bisa memberikan tugas untuk para siswa selama di rumah.
Ia mengatakan model pembelajaran secara daring atau pemberian tugas akan diterapkan hingga kondisi sekolah siap digunakan untuk pembelajaran.
Sekolah yang terdampak banjir, kata dia, memang tidak semuanya berdampak pada ruang kelas, namun ada pula yang tergenang bagian halaman atau akses jalannya.
Baca juga: Pemkab Kudus siapkan Rp9,14 miliar bangun drainase cegah banjir
Dari 42 sekolah yang terdampak banjir, di antaranya TK Pertiwi Ngembalrejo, SD 4 Loram Kulon, SMP 2 Mejobo, dan SMP 2 Undaan.
Wali Kelas II SD 4 Loram Kulon Choirul Nisa mengakui ruang kelas di SD 4 Loram aman dari banjir, namun ruang kelas I dan II ternyata muncul air dari lantainya.
Sementara yang terdampak banjir, kata dia, ruang perpustakaan dan ruang guru tergenang banjir karena bangunan lama posisinya masih rendah, sedangkan ruang kelas lainnya sudah ditinggikan.
Baca juga: Sungai Wulan sepanjang 30 kilometer dinormalisasi untuk reduksi banjir
"Untuk mempersiapkan ruang kelas I dan II agar bisa dipakai pembelajaran, termasuk ruang perpustakaan harus dibersihkan terlebih dahulu dengan melibatkan siswa dan guru," ujarnya.
Pewarta: Akhmad Nazaruddin
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2025