SBMI desak pemberantasan sindikat penyelundup PMI hingga ke akarnya

5 hours ago 2

Jakarta (ANTARA) - Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) mendesak penanganan isu pelindungan pekerja migran Indonesia (PMI) dan pemberantasan pelaku-pelaku kejahatan yang mengincar PMI dilakukan hingga akar-akarnya.

Ketua SBMI Hariyanto Suwarno memandang belum maksimalnya pemberantasan sindikat penyelundupan pekerja migran Indonesia menjadi salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya insiden penembakan pekerja migran Indonesia oleh Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) pada 24 Januari yang menewaskan dua WNI.

“Kalau sindikat penempatan yang bermain di bisnis kotor ini tidak diberantas sampai ke akar-akarnya, tahun depan kita akan disuguhkan dengan persoalan yang sama, bahkan barangkali tidak sampai tahun depan,” kata Hariyanto saat dihubungi di Jakarta, Rabu.

Menurut Hariyanto, penempatan pekerja migran Indonesia non-prosedural dan penyelundupan manusia adalah kejahatan yang sistematis, sehingga membutuhkan penanganan yang sistematis pula dari pemerintah RI.

Oknum-oknum yang terlibat dalam sindikat tersebut tersebar dari hulu hingga hilir, dari pihak yang mengantar PMI dari Malaysia ke RI maupun sebaliknya secara ilegal, pemilik kapal dan perusahaan yang membantu penyelundupan, hingga oknum yang memberi akses kepada majikan secara non-prosedural, kata dia.

Ia mencontohkan, seorang oknum yang mengantar pekerja migran Indonesia secara non-prosedural dari Malaysia ke Indonesia bahkan bisa mendapat imbalan hingga 1.600 ringgit Malaysia (Rp5,5 juta) per orang setelah melakukan aksinya.

“Bisnis gelap ini betul-betul menggiurkan dan banyak oknum yang diuntungkan dari bisnis ini,” ucap dia.

Karena itulah, pemerintah Indonesia harus meningkatkan upaya menyingkap oknum-oknum di balik penyelundupan PMI secara terbuka serta menindak para pelakunya segera. Hariyanto juga mengingatkan supaya pemerintah Malaysia melakukan hal yang sama.

Selain menegaskan pentingnya pemberantasan pelaku kejahatan yang mengincar pekerja migran Indonesia, Ketua SBMI juga mendesak hasil konkret dari penyelidikan kasus penembakan PMI oleh personel APMM di perairan Selangor, Malaysia, tersebut.

Menurut dia, penyelidikan harus dilakukan secara terbuka, termasuk untuk menjawab klaim pihak Malaysia yang menimbulkan kegaduhan bahwa para PMI yang mereka sergap membawa senjata ataupun merupakan bagian dari suatu sindikat narkoba lintas negara.

Hariyanto juga memandang supaya penyelidikan diperkuat dan ada tindakan lebih kepada personel pelaku penembakan daripada sekadar dibebastugaskan.

Pewarta: Nabil Ihsan
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |