PPI: Perubahan iklim berdampak pada kesehatan mental perempuan

3 hours ago 4

Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Pita Putih Indonesia (PPI) Giwo Rubianto Wiyogo mengatakan perubahan iklim memiliki dampak pada kesehatan mental maupun fisik perempuan dan anak.

"Tanpa kita sadari, perubahan iklim berdampak pada kesehatan perempuan dan anak. Cuaca yang tidak menentu maupun suhu ekstrem yang berkepanjangan berdampak pada kesehatan reproduksi, kehamilan, penyakit tidak menular, hingga kesehatan mental perempuan dan anak," ujar Giwo di Jakarta, Selasa.

Dia menjelaskan pemerintah perlu bekerja sama dengan banyak pihak untuk dapat meningkatkan akses ke layanan kesehatan, memperkuat ketahanan pangan, hingga edukasi dampak perubahan iklim pada masyarakat.

Pada peringatan HUT Ke-26 PPI itu, Giwo menegaskan pihaknya akan melanjutkan inisiasi Gerakan Ibu Bangsa untuk penuntasan masalah stunting melalui Gerakan Orang Tua Asuh dalam penurunan stunting yang sudah diinisiasi empat tahun lalu.

Baca juga: Kesehatan ibu hamil harus dilindungi dari dampak perubahan iklim

Inisiasi itu juga mendapatkan respons dari pemerintah dan masyarakat luas, yang kemudian digulirkan pemerintah dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG)

"Lahirnya PPI dilatarbelakangi sejumlah masalah sosial, seperti tingginya angka kematian ibu melahirkan dan bayi baru lahir, prevalensi anemia, malnutrisi, tingkat prevalensi kontrasepsi yang rendah, dan perkawinan anak di Indonesia," kata dia.

Melihat kondisi itu, menurut dia, dipandang perlu adanya organisasi yang dapat mengatasi masalah yang dialami oleh perempuan dan anak-anak Indonesia. PPI didirikan pada 1999 memiliki visi untuk memastikan setiap perempuan dan anak memiliki akses terhadap layanan kesehatan reproduksi yang berkualitas.

“PPI bercita-cita agar semua perempuan dan anak menyadari hak mereka atas kesehatan yang berkualitas," kata Giwo.

Baca juga: Pita Putih Indonesia bertekad turunkan angka kematian ibu dan bayi

PPI berkomitmen untuk berkontribusi dalam menurunkan angka kematian ibu, angka kematian neonatal, dan menurunkan kematian anak di bawah lima tahun hingga tahun 2030. Komitmen tersebut antara lain dilakukan dengan kegiatan kampanye serta edukasi kepada masyarakat tentang kesehatan reproduksi dan hak-hak perempuan dan anak-anak.

Pewarta: Indriani
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |