Manokwari (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Papua Barat menyebut pemeriksaan Human Immunodeficiency Virus (HIV) terus diperluas dengan menyasar kelompok usia produktif untuk mencegah penularan.
Kepala Dinkes Papua Barat dr Alwan Rimosan di Manokwari, Selasa, mengatakan generasi muda menjadi kelompok usia yang paling rentan terinfeksi HIV sehingga perlu dilakukan antisipasi.
"Kami fokus menjangkau kelompok usia muda untuk pemeriksaan HIV, karena mereka sangat rentan terinfeksi," kata dr Alwan.
Saat ini, kata dia, terdapat 36 layanan perawatan, dukungan, dan pengobatan (PDP) serta 57 layanan pemeriksaan HIV sekaligus pengobatan antiretroviral (ARV) yang tersebar di tujuh kabupaten.
Baca juga: Dinkes buka layanan tes HIV dan pengobatan ARV di tujuh kabupaten
Hal tersebut merupakan upaya yang dilakukan pemerintah daerah untuk mendekatkan akses layanan kesehatan bagi masyarakat, sehingga upaya penanggulangan penularan HIV lebih maksimal.
"Beberapa tahun terakhir, pemerintah daerah melakukan berbagai terobosan layanan kesehatan secara serius," ujarnya.
Menurut dia, penanganan HIV tidak hanya dilakukan melalui penguatan kelembagaan dan perluasan akses layanan kesehatan, melainkan juga pelibatan peran para mitra maupun komunitas lokal.
Baca juga: KPA Kota Sorong gandeng distrik dan lurah kendalikan HIV/AIDS
Pemeriksaan HIV yang dilakukan rutin dan berkala telah mencakup kelompok masyarakat umum serta kelompok berisiko tinggi yaitu pekerja seks komersial (PSK), kemudian warga binaan lembaga pemasyarakatan.
"Kami bermitra dengan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA), Yayasan Sorong Sehati, Papua Lestari, Pelangi Maluku, dan kementerian/lembaga," ujar Alwan.
Selain itu, kata dia, dinas kesehatan provinsi maupun kabupaten se-Papua Barat juga terus menggencarkan program pencegahan penularan HIV dari ibu ke anak melalui pemberian obat ARV.
Pihaknya juga menyediakan layanan pemeriksaan viral load untuk memantau efektivitas terapi ARV, sosialisasi dan edukasi penggunaan alat kontrasepsi, dan pendampingan bagi orang dengan HIV.
Baca juga: Dinkes: Faktor heteroseksual penyebab tingginya HIV/AIDS di Papua
"Layanan berbasis komunitas juga dikembangkan melalui edukasi HIV di sekolah-sekolah untuk meningkatkan kesadaran sejak dini," kata dia.
Pewarta: Fransiskus Salu Weking
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2025