Tangerang (ANTARA) - Pemerintah Kota Tangerang, Provinsi Banten menerjunkan Satgas Langit Biru untuk ikut memantau dan mengecek cerobong emisi dari berbagai proses produksi di kawasan industri yang kini sedang dilakukan verifikasi oleh Kementerian Lingkungan Hidup.
"Usai kunjungan Menteri LH kemarin, kita langsung perintahkan DLH menerjunkan Satgas Langit Biru untuk ikut mengecek cerobong emisi di kawasan industri," kata Wali Kota Tangerang Sachrudin di Tangerang, Selasa.
Ia mengatakan hasil pemantauan yang dilakukan Satgas nantinya dilaporkan kepada Kementerian LH dalam upaya bersama mengatasi pencemaran udara. Sementara itu di Kota Tangerang terdapat tujuh kawasan industri dan salah satunya Industri Jatake.
Tak hanya itu saja, Pemkot Tangerang juga membuka ruang bagi Kementerian LH dalam memberikan pembinaan kepada industri yang terbukti melanggar aturan. Hal ini sebagai bentuk komitmen dalam mewujudkan udara yang sehat.
Baca juga: KLH minta kawasan industri pasang pemantau emisi cerobong asap
“Kami tidak ingin hanya bicara tentang lingkungan. Kami ingin menghadirkan langit biru yang benar-benar bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” kata Sachrudin.
Ia mengatakan jika pembentukan Satgas Langit Biru berfungsi menangani pencemaran lintas sektor. Pemkot juga telah melakukan pemasangan tiga alat pemantauan udara (AQMS) yang terkoneksi langsung ke sistem ISPU Net milik Kementerian LHK.
“Langit bersih adalah simbol kota sehat. Ini tentang keberlanjutan hidup, bukan sekadar citra. Semua itu hanya bisa dicapai lewat kerja nyata,” katanya.
Sebagai informasi, di Kecamatan Jatiuwung menjadi salah satu pusat industri terbesar di Tangerang dan tercatat memiliki 32 industri dengan 185 cerobong emisi dari berbagai proses produksi.
Kementerian Lingkungan Hidup melakukan verifikasi lapangan terhadap 20 industri penghasil emisi, serta memberikan arahan teknis terkait pemantauan kualitas udara industri, pengelolaan limbah B3, dan penerapan teknologi ramah lingkungan yang terintegrasi dengan sistem nasional.
Baca juga: KLH wajibkan kawasan industri miliki sistem pemantau kualitas udara
“Kita ingin membangun industri yang maju, tetapi juga ramah lingkungan. Artinya, pertumbuhan ekonomi harus sejalan dengan kelestarian lingkungan,” kata Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq dalam kunjungan kerja ke kawasan industri Jatake Kota Tangerang pada Senin (5/8)
Ia juga mengajak seluruh pelaku industri di Kecamatan Jatiuwung untuk meningkatkan komitmen dalam pengelolaan lingkungan serta menekankan sektor industri merupakan penggerak utama ekonomi nasional.
"Keberlanjutan hanya dapat dicapai apabila pengelolaan lingkungan menjadi prioritas dalam setiap proses bisnis," katanya.
Baca juga: Cegah pencemaran, DLH pantau sungai dekat kawasan industri Tangerang
Presiden Direktur PT Gajah Tunggal Sugeng Rahardjo menyatakan dukungan penuh terhadap langkah pemerintah dan menegaskan kesiapan perusahaan untuk bersinergi dalam menciptakan kawasan industri yang berdaya saing tinggi sekaligus berkelanjutan.
“Kami percaya bahwa keberhasilan industri di masa depan akan sangat ditentukan oleh kepeduliannya terhadap lingkungan. Kami berkomitmen untuk menerapkan pengelolaan lingkungan yang baik, mulai dari pengurangan emisi, pengelolaan limbah secara bertanggung jawab, hingga penggunaan teknologi yang lebih efisien dan ramah lingkungan. Kami menyambut baik arahan Menteri dan akan memastikan kolaborasi ini berjalan nyata di lapangan,” ujar Rahardjo.
Baca juga: Pabrik peleburan besi di Tangerang diminta ubah penaatan "hood" udara
Pewarta: Achmad Irfan
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.