Jakarta (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengajak pihak sekolah untuk melakukan kegiatan school-town watching sebagai upaya memperkuat implementasi program satuan pendidikan aman bencana (SPAB).
Deputi Bidang Pencegahan BNPB Prasinta Dewi mengatakan para guru harus memastikan murid mampu mengenali dan mengidentifikasi berbagai ancaman bencana yang ada di sekitar sekolah sedini mungkin.
“Anak-anak harus tahu, harus melakukan identifikasi atau assessment atau yang disebut dengan school watching atau town watching. Nah ini kita mengajak murid untuk memberikan atau melakukan assessment sekitar sekolah. Kira-kira ancaman yang ada apa saja ya,” kata Prasinta dalam webinar bertajuk Aksi Ketangguhan Pengurangan Risiko Bencana dan Perubahan Iklim di Satuan Pendidikan di Jakarta, Kamis.
Baca juga: BNPB memaparkan tahapan wujudkan satuan pendidikan aman bencana
Lebih lanjut, ia menjelaskan school town watching merupakan metode untuk mengidentifikasi apa saja ancaman, kerentanan dan kapasitas di sekitar lingkungan sekolah dengan cara melakukan pengamatan, baik di dalam maupun luar sekolah dengan menggunakan daftar periksa, denah sekolah, hingga denah wilayah desa/kabupaten/kota tempat sekolah.
Secara sederhana, lanjutnya, kegiatan school-town watching dapat dimaknai sebagai kegiatan berjalan di sekitar lingkungan sekolah hingga tengah kota sembari melakukan pengamatan, baik itu mengambil foto ataupun gambar mengenai kondisi yang dilihat.
Baca juga: Kemendikdasmen minta sekolah susun SOP kedaruratan & simulasi berkala
Adapun tujuan dari kegiatan tersebut, kata Prasinta, ialah meningkatkan kesadaran murid terhadap penanggulangan bencana, mengidentifikasi kerentanan lingkungan dan sekitarnya, mengidentifikasi kapasitas/sumber daya yang dapat digunakan ketika terjadi bencana, serta mengidentifikasi permasalahan utama di lingkungan masyarakat dan menemukan solusi dari permasalahan tersebut.
“Satuan pendidikan aman bencana (SPAB) merupakan bagian integral dan penting dari struktur ketangguhan desa hingga kabupaten dan kota,” imbuhnya.
Oleh karena itu, ia menegaskan satuan pendidikan bukan sekadar tempat belajar, namun juga ruang pembentukan karakter, budaya dan kesadaran akan risiko bencana serta keterampilan penyelamatan diri hidup di negara rawan bencana.
Baca juga: Wabup Buleleng: SPAB upaya preventif minimalkan risiko bencana
Baca juga: FPRB dan Sekber SPAB optimalkan program pendidikan aman bencana
Pewarta: Hana Dewi Kinarina Kaban
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
