Kota Jambi (ANTARA) - Pemilik Batik Jambi Berkah Rifdatul Khoiro berharap peringatan Hari Batik Nasional dapat menjadi momentum untuk mengedukasi masyarakat mengenai perbedaan batik asli dan batik cetak (printing) yang kini marak di pasaran.
"Peringatan Hari Batik diharapkan mampu mendorong masyarakat agar lebih sadar dalam melestarikan batik tradisional," kata Rifdatul saat ditemui di Jambi, Kamis.
Batik Jambi Berkah merupakan usaha keluarga yang berdiri sejak 1987 di kawasan Seberang Kota Jambi. Kini, usaha tersebut dikelola oleh Rifdatul sebagai generasi kedua, dengan melibatkan para perajin muda dan ibu rumah tangga dalam proses produksi.
Rifdatul mengatakan Hari Batik Nasional turut memberikan dampak positif terhadap penjualan. Dalam dua hari terakhir, Batik Berkah mencatat peningkatan omzet hingga 30 persen, terutama karena ada kewajiban mengenakan batik di sekolah dan berbagai instansi.
Meski demikian, Rifdatul menyoroti masih banyak masyarakat yang belum memahami perbedaan antara batik asli dan batik cetakan.
Dia menegaskan batik asli dibuat dengan teknik lilin malam melalui proses panjang dan dikerjakan secara manual oleh perajin, sementara batik printing hanya dicetak menggunakan mesin tanpa proses membatik.
Menurut Rifdatul, saat ini tantangan utama yaitu mengedukasi konsumen. Konsumen banyak memilih harga murah, tanpa mempertimbangkan proses dan nilai budaya yang terkandung dalam batik asli.
Ia juga menambahkan harga batik tulis atau batik cap buatan tangan memang lebih tinggi, namun sebanding dengan nilai seni dan proses pembuatan yang rumit.
"Tantangan terbesar adalah membangun kesadaran konsumen agar tidak hanya melihat dari segi harga, tapi juga menghargai nilai budaya," katanya.
Rifdatul mengajak masyarakat untuk lebih bijak dalam memilih batik serta mendukung produk batik buatan tangan demi menjaga keberlangsungan warisan budaya, terutama batik khas Jambi.
Pihaknya mendorong konsumen untuk aktif mencari tahu dan memahami perbedaan antara batik cetak dan batik asli, serta melestarikan batik Jambi untuk menjaga identitas dan warisan budaya.
Baca juga: Hari Batik Nasional 2025: KAI Rajut Identitas Bangsa Lewat Batik di Setiap Perjalanan
Baca juga: Kementerian UMKM rayakan Hari Batik dengan perkuat ekosistem usaha
Baca juga: Batik diharapkan jadi fesyen sehari-hari
Pewarta: Agus Suprayitno
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.