Jakarta (ANTARA) - Menteri Sosial Saifullah Yusuf didampingi Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono meninjau langsung lokasi pengungsian bencana banjir di Wisma Tanah Air dan Universitas Binawan.
Dalam pernyataan tertulis di Jakarta pada Kamis, kunjungan itu sebagai tindak lanjut dari instruksi Presiden untuk memastikan seluruh korban banjir mendapatkan perlindungan dan bantuan yang memadai.
Banjir yang melanda wilayah Cawang dan Cililitan sejak Senin (3/5) menyebabkan ratusan warga terdampak, terutama di RW 9, 10, dan 11 Kelurahan Cawang serta beberapa wilayah di Kelurahan Cililitan.
Pada Selasa pagi pukul 08.00 WIB, posko resmi dibuka di dua titik utama, yaitu Mushalla dan Lobby 1 Universitas Binawan setelah air semakin meluap dan warga mulai berdatangan ke lokasi pengungsian.
Jumlah pengungsi di Universitas Binawan awalnya mencapai 646 jiwa. Seiring dengan surutnya air, sebagian warga memilih kembali ke rumah masing-masing.
Oleh karena itu, jumlah pengungsi yang masih bertahan saat ini adalah 221 jiwa. Sementara itu, jumlah pengungsi di Wisma Tanah Air tercatat sebanyak 199 jiwa.
Mensos menyebutkan sebagian besar warga yang masih bertahan di pengungsian adalah mereka yang rumahnya belum layak huni.
Saat meninjau lokasi pengungsian, ia banyak berinteraksi dengan para pengungsi, menyapa satu per satu warga yang ditemuinya, menanyakan kondisi mereka, serta memberikan semangat agar tetap kuat menghadapi musibah banjir.
Mensos juga berusaha menghibur anak-anak yang berada di pengungsian, berbincang dengan para lansia, serta mendengarkan langsung keluhan dan cerita dari para pengungsi mengenai pengalaman mereka saat banjir terjadi.
“Bapak ibu semua tetap tenang dalam kondisi ini, jika ada kebutuhan apa-apa segera sampaikan pada petugas di lapangan,” ujar Mensos.
Baca juga: Pemkot Jaktim kerahkan 285 personel untuk bersihkan lokasi banjir
Baca juga: BPBD: Alat peringatan dini banjir di Kelurahan Pengadegan berfungsi
Salah satu pengungsi, Ibu Siti (45 tahun), warga RW 10 Kelurahan Cawang, mengungkapkan bahwa banjir datang begitu cepat dan membuat keluarganya harus segera mengungsi tanpa sempat membawa banyak barang.
“Air naik cepat sekali, kami hanya bisa menyelamatkan dokumen penting dan baju seadanya. Untung ada posko di sini, kami merasa terbantu dengan adanya makanan, selimut, dan kasur yang diberikan oleh Kementerian Sosial,” ujar Ibu Siti.
Sementara itu, Pak Rahmat (60 tahun), seorang lansia dari RW 11 Cililitan, menyampaikan bahwa dirinya merasa lebih tenang setelah mendapat bantuan dan perhatian dari pemerintah.
“Saya sudah tua, kalau harus bolak-balik membersihkan rumah yang masih tergenang pasti berat. Alhamdulillah di sini ada tempat untuk istirahat, ada makanannya juga. Tadi Pak Menteri juga sempat ngobrol dengan kami, menanyakan kebutuhan kami,” katanya.
Guna memastikan kebutuhan dasar para pengungsi terpenuhi, Kementerian Sosial menggelontorkan berbagai bantuan di dua lokasi pengungsian, yaitu untuk lokasi Universitas Binawan telah disalurkan 40 lembar kasur lipat, 40 lembar selimut, 30 paket kids ware, dan 100 paket makanan siap saji.
Kemudian, untuk Wisma Tanah Air telah tersalurkan 99 lembar kasur lipat, 100 lembar selimut, 240 paket makanan cepat saji, dan 4 paket kids ware.
Selain bantuan logistik, Kementerian Sosial juga mengkoordinasikan tim penanganan pengungsi yang terdiri dari tim logistik, yang memastikan distribusi bantuan berjalan lancar.
Tim Layanan Dukungan Sosial, yang memberikan pendampingan psikososial bagi kelompok rentan, termasuk anak-anak dan lansia. Serta tim pendataan, yang terus memperbarui jumlah pengungsi serta kebutuhan mereka di lokasi.
Mensos Saifullah Yusuf menegaskan bahwa pihaknya akan terus memastikan pengungsi mendapatkan bantuan optimal hingga situasi benar-benar pulih.
“Kami bergerak cepat sesuai arahan Presiden untuk memastikan kebutuhan dasar para pengungsi, terutama makanan, air bersih, tempat tidur, dan layanan kesehatan, dapat terpenuhi. Tidak boleh ada warga terdampak yang kesulitan mendapatkan bantuan,” ujar Saifullah Yusuf.
Kementerian Sosial terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan berbagai pihak untuk memastikan semua bantuan tersalurkan dengan baik. Masyarakat juga diimbau untuk tetap waspada dan mengikuti arahan pemerintah setempat terkait kondisi cuaca dan potensi banjir lanjutan.
Baca juga: Lokasi-lokasi di Jakarta yang terkena banjir dipastikan telah surut
Baca juga: Pramono Anung pantau banjir Jakarta pakai helikopter milik Polri
Pewarta: Hana Dewi Kinarina Kaban
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2025