Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Pusat membagikan sebanyak 1.400 bendera Merah Putih kepada delapan kecamatan di wilayahnya dalam rangka menyambut dan memeriahkan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia.
"Jadi, mari kita tanamkan rasa kebangsaan, patriotisme cinta tanah air dengan menunjukkan bahwa kita bisa melanjutkan apa yang menjadi cita-cita para pendahulu bangsa ini," kata Wali Kota Jakarta Pusat Arifin di Jakarta, Senin.
Dalam rangka menyambut HUT ke- 80 RI, pihaknya menyerahkan 1.400 bendera Merah Putih untuk delapan kecamatan dan beberapa perwakilan ormas yang ada di daerahnya.
Baca juga: Polisi bagikan ratusan bendera Merah Putih di wilayah Jakbar
Penyerahan dilakukan secara simbolis kepada perwakilan delapan kecamatan. Untuk ormas, penyerahan diwakili kepada enam ormas yang berada di Jakarta Pusat.
Arifin mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk menanamkan rasa cinta tanah air, membangun nilai-nilai patriotisme kebangsaan serta bangga terhadap negara Indonesia.
Arifin melanjutkan pada masa lalu, kalau ingin mengibarkan bendera Merah Putih sebagai bentuk kedaulatan dan kebebasan kemerdekaan sangat sulit, harus ada pertumpahan darah terlebih dahulu.
"Jadi, mengibarkan bendera Merah Putih pada masa perjuangan itu sesuatu yang luar biasa sulitnya, penuh dengan segala upaya. Upaya itu dengan harta benda bahkan darah untuk dikorbankan," ujarnya.
Dia menambahkan, sebagai generasi penerus, maka semua warga negara dapat mengisi kemerdekaan dengan mengibarkan bendera Merah Putih di tempat tinggal masing-masing, pemukiman, dan kantor-kantor.
Baca juga: Ini kata Polda Metro Jaya terkait pengibaran bendera Merah Putih
Baca juga: Wamenag ajak tumbuhkan semangat "One Piece" lewat bendera Merah Putih
Arifin memastikan bahwa di wilayah Jakarta Pusat belum ditemukan bendera "One Piece" yang akhir-akhir ini sedang marak dikibarkan.
"Memang yang ramai itu di sosial media, tetapi ini cara provokasi, menghasut masyarakat kita di kala sedang menanamkan jiwa kebangsaan dalam menyambut HUT Kemerdekaan," katanya.
Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Syaiful Hakim
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
