Samarinda (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda, Kalimantan Timur melakukan pengecekan kesehatan bagi 100 calon murid rintisan Sekolah Rakyat guna memastikan kondisi fisik sebelum masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) dijadwalkan 1 Agustus 2025.
"Tes kesehatan ini akan digunakan sebagai data untuk pemetaan kondisi kesehatan fisik siswa dan akan dilaporkan ke pusat nantinya," ujar Kepala Rintisan Sekolah Rakyat Samarinda pada Balai Penjaminan Mutu Pendidikan Kaltim, Hasyim di Samarinda, Senin.
Ia menyebut bahwa pemeriksaan kesehatan yang berlokasi di Stadion Segiri Samarinda ini merupakan syarat wajib bagi seluruh calon siswa.
Hasyim menambahkan, pentingnya pemeriksaan ini lantaran sistem sekolah yang diterapkan adalah sekolah berasrama, sehingga kondisi kesehatan siswa harus dipastikan bebas dari penyakit menular maupun tidak menular.
Pemeriksaan kesehatan yang dilakukan meliputi pengecekan awal seperti pemeriksaan darah, tekanan darah, pengukuran berat badan dan tinggi badan, serta pemeriksaan mata dan telinga.
Baca juga: Siswa SR di Lampung jika ada yang sakit dikarantina sementara
Selain itu, terdapat serangkaian tes fisik atau tes kesamaptaan yang dirancang untuk mengukur tingkat kebugaran, kekuatan, dan kelincahan siswa.
"Mereka selama di asrama BPMP nanti wajib bangun pagi, ikut bimbingan kerohanian, dan baris berbaris untuk pembentukan karakter," jelas Hasyim.
Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antara BPMP Kaltim dengan Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan Samarinda.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Samarinda Nata Siswanto mengungkapkan bahwa 100 siswa yang menjalani tes kesehatan ini terdiri dari 50 siswa SMP dan 50 siswa SMA.
"Kita selesaikan dulu tesnya, kemudian analisis bagaimana hasilnya. Kalau ada permasalahan dalam pelaksanaan nanti kita lakukan tindakan lebih lanjut sesuai hasilnya, lalu mengarahkan bagaimana supaya penyakitnya tertangani dan tidak tertular," ucap Nata.
Ia menambahkan, sebanyak 20 tenaga kesehatan dari lima puskesmas di Samarinda dikerahkan untuk mempercepat proses pemeriksaan. Nata optimis seluruh pemeriksaan dapat diselesaikan dalam sehari.
"Harapannya setelah pemeriksaan ini tidak ada masalah, anak-anak dinyatakan baik. Sejauh ini belum ada dan kita akan rekap dulu hasilnya," kata Nata.
Baca juga: Wagub Lampung: Perlu pendampingan orang tua sebelum siswa masuk asrama
Baca juga: Sembilan Sekolah Rakyat di Jateng mulai beroperasi
Pewarta: Ahmad Rifandi
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.