Jakarta (ANTARA) - Kebakaran hebat yang melanda ratusan rumah di permukiman padat penduduk di Gang Langgar, lingkungan RW 06 Kelurahan Tangki, Kecamatan Tamansari, Jakarta Barat, merupakan kasus ketiga sepanjang 2025.
"Kalau kebakaran itu selama saya di Tangki saja sudah dua-tiga kali. Ini yang ketiga, tapi memang yang terbesar," kata Lurah Tangki, Iqbal Rahmat Thahir di Jakarta, Senin.
Yang pertama satu rumah dan bisa dipadamkan. "Kemudian tiga rumah bisa dipadamkan," katanya.
Iqbal berharap kasus kebakaran ini menjadi yang terakhir di ujung tahun 2025 di wilayahnya.
Pihak kelurahan sudah mulai menggencarkan sosialisasi agar warga lebih waspada dengan barang-barang yang mudah terbakar di rumah dan sekitarnya.
“Sosialisasi terkait antisipasi dan pencegahan kepada warga akan terus dilakukan,” katanya.
Baca juga: Lurah Tangki ajukan pembangunan hunian vertikal bagi korban kebakaran
Iqbal menambahkan, pihaknya juga mengingatkan kepada seluruh warga masyarakat agar selalu waspada dan hati-hati terkait pemicu kebakaran.
"Ya seperti yang terakhir dia goreng lupa, namanya minyak goreng, kalau panas terus akhirnya jadi api kan. Nah itu yang terjadi di tiga rumah," katanya.
Kemudian ada juga yang sama kejadian di kos-kosan seperti itu. "Kalau yang ini memang 'korsleting' listrik," katanya.
Kebakaran hebat melanda permukiman padat penduduk di Gang Langgar, Kelurahan Tangki, Kecamatan Taman Sari, Jakarta Barat, menyebabkan 1.256 jiwa dari 317 kepala keluarga (KK) harus mengungsi.
Baca juga: Ini dugaan penyebab kebakaran ratusan rumah di Tamansari Jakarta Barat
Api menghanguskan ratusan rumah warga di area permukiman padat seluas 10.406 meter persegi (m2).
Sebanyak 175 warga kini mengungsi di Kantor Kelurahan Tangki dan 50 lainnya di Masjid Al-Muhajirin.
"Memang mayoritas banyakan warga di sini mengungsinya ke rumah kerabatnya, keluarganya, jadi tidak di posko di sini," katanya.
Kendati besarnya peristiwa kebakaran, tak ada korban jiwa dalam insiden kebakaran ini.
Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.