Rupiah menguat seiring dolar AS masih dibayangi sentimen negatif

4 hours ago 2
Dolar AS kemungkinan masih dibayangi sentimen negatif karena pasar berekspektasi bahwa kebijakan kenaikan tarif Trump bisa mendorong ekonomi AS mengalami resesi

Jakarta (ANTARA) - Pengamat pasar uang yang juga Presiden Direktur PT Doo Financial Futures, Ariston Tjendra memperkirakan nilai tukar (kurs) rupiah menguat seiring dolar Amerika Serikat (AS) masih dibayangi sentimen negatif.

“Dolar AS kemungkinan masih dibayangi sentimen negatif karena pasar berekspektasi bahwa kebijakan kenaikan tarif Trump bisa mendorong ekonomi AS mengalami resesi,” ujarnya kepada ANTARA di Jakarta, Senin.

Berdasarkan laporan survei tingkat keyakinan konsumen terbaru pada Jumat (14/3), keyakinan menurun di kalangan konsumen AS terhadap kondisi perekonomian AS ke depan.

Tercatat, data Michigan Consumer Sentiment AS dirilis sebesar 57,9 atau lebih rendah dari bulan sebelumnya yaitu 64,7.

Data inflasi konsumen AS yang dirilis pekan lalu juga menunjukkan kenaikan yang lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya, yakni 2,8 persen dari 3 persen. Inflasi yang lebih rendah ini dinilai membuka peluang pemangkasan suku bunga acuan lanjutan oleh Bank Sentral AS.

“Oleh karena itu, ada peluang penguatan rupiah hari ini terhadap dolar AS ke arah area support di Rp16.200, dengan potensi resisten di kisaran Rp16.400,” ucap Aris.

Nilai tukar rupiah pada pembukaan perdagangan hari Senin pagi di Jakarta menguat sebesar 21 poin atau 0,14 persen menjadi Rp16.329 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.350 per dolar AS.

Baca juga: Ekonom: Kebijakan DHE perkuat cadangan devisa dan stabilkan rupiah

Baca juga: BI: Modal asing keluar bersih Rp10,15 triliun di pekan kedua bulan ini

Baca juga: Sri Mulyani sebut kebijakan AS jadi alasan pelemahan rupiah

Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |