Rosan: Kerja sama RI-Yordania soal produksi pupuk ditindaklanjuti

2 hours ago 3
Itu juga akan kita besarkan lagi, perluas lagi, karena pupuk ini juga sangat penting buat kita,

Jakarta (ANTARA) - Menteri Investasi dan Hilirisasi/CEO Danantara Rosan Roeslani menyatakan, kerja sama Indonesia dan Yordania dalam produksi pupuk akan ditindaklanjuti sebagai langkah strategis memperkuat ketahanan pasokan dan mendukung program pangan nasional yang berkelanjutan.

Rosan mengatakan, Indonesia telah memiliki rencana joint venture di bidang fosfat sebagai bahan baku pupuk yang akan diperluas lagi bersama Pemerintah Yordania guna memperkuat kapasitas industri kimia nasional di masa yang akan datang.

"Walaupun kita sebetulnya juga tadi disampaikan sudah ada joint venture juga, rencana sudah ada di bidang fosfat, itu kemikal untuk bahan baku pupuk," kata Rosan usai mendampingi Presiden Prabowo Subianto bertemu dengan Raja Kerajaan Yordania Hasyimiah Raja Abdullah II ibn Al Hussein di salah satu hotel, Jakarta, Sabtu.

Menurutnya pupuk dinilai menjadi komponen vital bagi Indonesia sehingga kolaborasi dengan Yordania diproyeksikan membuka peluang investasi lebih besar serta meningkatkan kemandirian sektor hulu demi kestabilan produksi nasional yang berdaya saing tinggi.

Baca juga: Zulhas dorong revitalisasi pabrik Pupuk Kujang

"Itu juga akan kita besarkan lagi, perluas lagi, karena pupuk ini juga sangat penting buat kita," ujarnya.

Menurutnya hal itu menandai komitmen kedua negara memperkuat kerja sama strategis dalam ketahanan pupuk yang lebih kokoh berkelanjutan.

"Jadi, itu adalah beberapa kolaborasi yang akan kita tindaklanjuti ke depannya," ucap Rosan.

Sebelumnya Kementerian Pertanian (Kementan) Republik Indonesia dan Pemerintah Yordania menjajaki kerja sama strategis dalam produksi pupuk serta pemanfaatan teknologi pertanian guna memperkuat ketahanan pangan dan efisiensi sektor pertanian kedua negara.

Baca juga: Danantara ingin pabrik soda ash jadi benchmark industri kimia hijau RI

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan, Yordania merupakan salah satu produsen terbesar bahan baku pupuk, seperti potas dan pospat, yang sangat potensial untuk dimanfaatkan dalam pengembangan industri pupuk di Indonesia.

Oleh karena itu, Kementan RI menawarkan pembentukan perusahaan guna menyuplai kebutuhan pupuk tidak hanya untuk Indonesia dan Yordania, tetapi juga kawasan Asia Tenggara dan negara-negara lain di Asia.

"Kami menawarkan bila menguntungkan kita bangun perusahaan bersama. Nah ini ide besarnya," kata Mentan seusai menerima kunjungan Duta Besar (Dubes) Yordania Sudqi Attalah Al Omoush di Jakarta, Rabu (14/5).

Kolaborasi itu diyakini dapat menekan biaya pupuk secara signifikan karena Indonesia memiliki kebutuhan pupuk yang besar sementara Yordania memiliki sumber bahan baku melimpah.

Baca juga: Prabowo tegaskan hubungan dengan Yordania lebih dari sekadar mitra

Penjajakan kerja sama juga mencakup pengembangan sistem manajemen air melalui irigasi yang telah terbukti sangat efisien dan sukses diterapkan di wilayah-wilayah pertanian Yordania.

Indonesia tertarik mengadopsi teknologi irigasi tersebut ke dalam sistem pertanian nasional untuk memperkuat kluster pertanian modern yang sedang dikembangkan di beberapa wilayah Indonesia.

Selain itu, teknologi drone yang digunakan untuk penyebaran pupuk, pestisida, dan herbisida juga menjadi bagian penjajakan kerja sama yang akan diterapkan secara luas di Indonesia.

Baca juga: Menlu: Raja Yordania kunjungi Danantara bahas kerja sama fosfat

Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Abdul Hakim Muhiddin
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |