Risiko sakit jantung meningkat seiring wanita bertambah usia

3 hours ago 3

Jakarta (ANTARA) - Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah dr. Adelin Dhivi Kemalasari, Sp.JP mengingatkan risiko terkena penyakit jantung meningkat seiring seorang wanita bertambah usia dan pengaruh estrogen yang menurun.

"Seiring bertambahnya usia dan memasuki masa menopause, kadar estrogen menurun, yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung," kata Adelin dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat.

Estrogen adalah hormon utama yang diproduksi oleh ovarium dan memiliki efek protektif pada sistem kardiovaskular seperti melindungi pembuluh darah, menjaga kadar kolesterol, anti-inflamasi membantu melindungi dinding pembuluh darah dari kerusakan dan peradangan, serta mengatur metabolisme. Namun, seiring bertambahnya usia, kadarnya menurun.

Baca juga: Lemak intermuskular pada otot jadi indikator penyebab penyakit jantung

Oleh karena itu, kata Adelin, wanita sebaiknya melakukan pencegahan sedini mungkin seperti melakukan pola makan yang sehat, olahraga teratur, menghindari rokok dan alkohol, serta rutin melakukan cek kesehatan.

Menurut dia, wanita dan juga pria perlu memperhatikan kesehatan jantung mereka, salah satunya karena gejala yang sering tidak terdeteksi.

Gejala penyakit jantung pada perempuan sering kali berbeda dari laki-laki dan cenderung lebih samar seperti kelelahan, sesak nafas, atau nyeri di bagian tubuh tertentu. Hal ini yang menyebabkan banyak kasus terlambat terdiagnosis.

Selain itu, kebiasaan seperti merokok, konsumsi makanan tinggi lemak, dan kurangnya olahraga semakin meningkatkan risiko penyakit jantung.

Baca juga: 10 langkah cegah serangan jantung sebelum usia 60 tahun

Menurut data Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) 2023, di Indonesia, angka kematian akibat penyakit jantung atau kardiovaskular mencapai lebih dari 600 ribu jiwa per tahun.

Sementara itu, untuk Jakarta, data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 menunjukkan prevalensi penyakit jantung berdasarkan dokter yakni sebesar 1,9 persen.

Oleh karena itu, Pemerintah menekankan pentingnya pencegahan dan skrining kesehatan gratis guna mengurangi kematian akibat penyakit kardiovaskular.

Baca juga: Kebiasaan melewatkan makan saat kerja berisiko bagi kesehatan jantung

Salah satu program skrining gratis yang bisa dimanfaatkan masyarakat yakni Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG), yang dimulai pada 10 Februari 2025.

Khusus di Jakarta, sebanyak 44 puskesmas siap melayani warga yang ingin memeriksa kesehatannya dalam program tersebut. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menargetkan jumlah warga yang diperiksa melalui PKG sesuai dengan pendaftaran "Satu Sehat Mobile" (SSM) dan yang mendaftar secara daring melalui JakSehat yakni 522.000 pengguna aktif.

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Syaiful Hakim
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |