RI upayakan bangun komitmen pemda kejar eliminasi malaria di Papua

3 months ago 6

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kesehatan menyebutkan salah satu keluaran penting dari Asia Pacific Leaders Malaria Alliance (APLMA) ke-9 adalah dorongan agar para gubernur di Tanah Papua membentuk forum, sebagai langkah strategis menyatukan komitmen dan sinergi dalam eliminasi malaria.

Plt Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit Kemenkes, Murti Utami menyebutkan bahwa rendahnya komitmen pemerintah daerah menjadi salah satu hambatan utama dalam upaya eliminasi malaria di Tanah Papua.

"Hingga saat ini, Papua masih menjadi episentrum malaria nasional, dengan 90 persen kasus berasal dari provinsi-provinsi di wilayah tersebut," kata Murti dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa.

Baca juga: RI kuatkan kolaborasi tangani episentrum malaria di Papua

Menurutnya, komitmen pemerintah daerah dan kolaborasi sangat penting untuk menanggulangi penyebaran malaria, yang kerap terjadi akibat mobilitas penduduk antar-provinsi.

Murti mengakui bahwa sejauh ini komitmen sejumlah pemerintah daerah belum optimal.

Dia mencontohkan rendahnya cakupan deteksi dini di Papua. Hingga saat ini, tingkat penemuan kasus baru masih di bawah 54 persen, jauh dari standar nasional.

“Padahal seperti yang disampaikan oleh Mr Shartak (CEO APLMA), ini adalah perpaduan tiga antara manusia, vektor (nyamuk), dan lingkungan. Jadi, pendekatannya juga harus tiga itu,” papatnya.

Faktor lingkungan dan keberadaan nyamuk anopheles sebagai vektor utama malaria juga masih menjadi tantangan tersendiri. Upaya pengendalian vektor dan perbaikan lingkungan belum berjalan optimal, memperbesar risiko penyebaran penyakit.

Kementerian Kesehatan juga menyoroti kurangnya konsolidasi lintas sektor dalam pelaksanaan program di lapangan. Tanpa dukungan dari sektor keamanan, pembangunan infrastruktur, serta alokasi pendanaan yang memadai, target eliminasi dipastikan sulit tercapai.

Melalui forum ini, Murti berharap kerja sama dengan mitra pembangunan seperti Asian Development Bank (ADB) dapat mendorong pembukaan akses pendanaan tambahan, khususnya bagi daerah yang menunjukkan komitmen kuat terhadap upaya eliminasi.

Baca juga: Kemenkes percepat eliminasi Malaria di Papua melalui Gebrak Siamal

Baca juga: DIbutuhkan kerja keras untuk eliminasi malaria di Papua

Meski menghadapi berbagai tantangan, dia tetap optimistis bahwa Indonesia masih berada di jalur yang tepat menuju eliminasi malaria nasional. Namun, keberhasilan tersebut sangat bergantung pada percepatan pengendalian di Papua.

“Sebetulnya kita Indonesia on the track. Kita tinggal menyesuaikan daerah-daerah yang memang tidak mudah secara geografis,” ujarnya.

Dia berharap dorongan membentuk Forum Gubernur untuk Pengendalian Malaria dapat diikuti, sehingga berbagai daerah yang memiliki tantangan serupa, baik dari sisi geografis maupun beban penyakit, dapat berkolaborasi untuk penanganan.

Pewarta: Mecca Yumna Ning Prisie
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |