LKBN ANTARA DIY lestarikan penyu lewat pelepasan tukik di Congot

2 hours ago 1

Yogyakarta (ANTARA) - Perum LKBN ANTARA Biro Daerah Istimewa Yogyakarta melepas puluhan tukik penyu lekang (Lepidochelys olivacea) di Pantai Congot, Kulon Progo, DIY, Selasa, untuk menjaga satwa dilindungi itu dari ancaman kepunahan.

"Ini sebagai salah satu cara Perum LKBN ANTARA DIY ambil bagian dalam melestarikan spesies penyu yang saat ini sudah terancam punah, sekaligus membantu menjaga keseimbangan ekosistem laut dan memastikan populasi penyu tidak semakin menurun," ujar Kepala LKBN ANTARA Biro Daerah Istimewa Yogyakarta Nur Istibsaroh di sela pelepasan tukik.

Nur Istibsaroh yang akrab disapa Istib menambahkan kegiatan itu juga menjadi bagian dari rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun ke-88 LKBN ANTARA.

Ia mengatakan keberadaan penyu sering dianggap sebagai indikator kesehatan ekosistem laut.

Jika populasi penyu menurun, menurut Istib, dapat menunjukkan adanya masalah lingkungan yang lebih besar, seperti polusi laut, perubahan suhu, atau penurunan kualitas habitat.

"Melalui upaya pelepasan tukik ini, kita tidak hanya menyelamatkan penyu, tetapi juga merespons masalah lingkungan yang lebih luas," tutur dia.

Selain itu, lanjut Istib, pelepasan tukik juga memberikan kontribusi pada pemberdayaan masyarakat lokal yang melakukan pengembangbiakan tukik serta terbukanya sumber pendapatan melalui ekowisata.

"Ini bisa menjadi daya tarik wisatawan yang peduli lingkungan, sekaligus memberikan edukasi mengenai pentingnya menjaga lingkungan. Akan lahir kolaborasi antara masyarakat lokal, pemerintah, lembaga konservasi, dan stakeholder terkait," katanya.

Pelestari penyu di kawasan Pantai Congot, Kulon Progo Warso Suwito (64) menyebut Pantai Congot adalah satu dari tiga titik tempat penyu bertelur di pesisir Kulon Progo, selain Pantai Trisik, Pantai Bugel.

Jenis penyu yang paling dominan mendarat dan bertelur di kawasan pesisir Kulon Progo, kata dia, adalah jenis penyu lekang, yang mampu bertelur antara 60-180 ekor sekali tetas, sementara penyu belimbing kini semakin jarang dijumpai.

"Kami berterima kasih LKBN ANTARA ikut membantu melestarikan ekosistem laut atau habitatnya penyu yang semakin langka akibat ulah manusia," ujarnya.

Warso mengatakan keberadaan penyu sangat penting bagi ekosistem laut karena mampu menjaga keseimbangan, termasuk menyuburkan perairan yang berdampak pada meningkatnya hasil tangkapan nelayan.

Menurut dia, banyaknya penyu biasanya berbanding lurus dengan melimpahnya ikan serta terjaganya padang lamun di laut.

Warso mengakui pentingnya campur tangan manusia dalam upaya konservasi.

Penetasan alami, katanya, kerap membuat tukik gagal mencapai laut karena biasanya langsung dimangsa predator.

"Kalau dibantu manusia, misalkan 30 ekor, bisa utuh masuk ke laut semua karena ada yang menunggu," ucapnya.

Sejak 2015, Warso merawat dan membantu penetasan telur penyu secara mandiri di rumah bersama istri dan cucunya.

Ia menggunakan pasir laut untuk membantu penetasan serta menyediakan secara swadaya kebutuhan pakan tukik.

"Kami berharap berbagai pihak lebih serius membantu kelestarian penyu ini, karena biaya konservasi tidak sedikit dan penyu sangat penting bagi keseimbangan laut kita," ujar Warso.

Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Hisar Sitanggang
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |