Jakarta (ANTARA) - Ganda campuran Indonesia Rehan Naufal Kusharjanto/Gloria Emanuelle Widjaja mengevaluasi kendala teknis yang mereka hadapi saat menjalani laga pertama BWF World Tour Super 1000 China Open 2025, termasuk kondisi angin dan kontrol shuttlecock yang dinilai cukup mempengaruhi permainan.
Meski demikian, Rehan/Gloria tetap berhasil mengamankan kemenangan atas pasangan India Ashith Surya/Amrutha Pramuthesh dengan skor 21-12, 21-17 dalam pertandingan babak pertama di Olympic Sports Center Gymnasium, Changzhou, Selasa.
“Pertama, alhamdulillah bisa memenangi pertandingan tanpa cedera. Memang di pertandingan hari ini antara gim pertama dan kedua berbeda kondisi anginnya,” kata Rehan dalam keterangan resmi PP PBSI di Jakarta.
Baca juga: Rehan/Gloria hanya butuh 31 menit untuk ke babak kedua China Open 2025
Rehan mengatakan, permainan drive yang cukup efektif di gim pertama justru tidak lagi berjalan mulus di gim kedua karena perubahan arah angin yang menyebabkan shuttlecock kerap melewati garis permainan.
“Di gim pertama saya cukup nyaman bermain drive-drive, tidak akan out bolanya, tapi berbalik di gim kedua dengan pola yang sama malah banyak keluarnya. Jadi dari sana harus lebih belajar mengontrol tenaganya,” ujar pemain binaan PB Djarum tersebut.
Sementara itu, Gloria mengungkapkan masih perlu beradaptasi dengan karakter shuttlecock yang digunakan di turnamen level Super 1000 ini.
“Saya masih harus beradaptasi dengan shuttlecock. Ada touch yang belum pas hari ini,” kata Gloria.
Baca juga: Putri KW akui inkonsistensi masih jadi batu sandungan
Meski menghadapi sejumlah tantangan, pasangan non-pelatnas itu tetap optimistis menghadapi babak 16 besar dan bertekad menampilkan permainan terbaik.
“Kami berharap, berdoanya kami bisa buat kejutan di turnamen ini,” ujar Gloria.
Selanjutnya, Rehan/Gloria akan menghadapi pemenang laga antara unggulan kedelapan asal Jepang Hiroki Midorikawa/Natsu Saito melawan pasangan Taiwan Ye Hong Wei/Nicole Gonzales Chan.
Baca juga: Putri KW langsung tersingkir di China Open 2025
Pewarta: Muhammad Ramdan
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.