Realisasi lifting migas sepanjang 2024 sebesar 1.606,4 MBOEPD

5 days ago 10
Dari target APBN kita, itu (lifting minyak) tidak mencapai target. Tapi, insyaallah 2025 ini mencapai target

Jakarta (ANTARA) - Menteri Energi dan Sumber Daya Energi (ESDM) Bahlil Lahadalia menyampaikan akumulasi realisasi produksi siap jual atau lifting minyak dan gas bumi pada 2024 mencapai 1,606 juta barel setara minyak per hari (MBOEPD).

“Akumulasinya, lifting minyak dan gas bumi sebesar 1.606,4 MBOEPD,” ucap Bahlil dalam konferensi pers bertajuk “Capaian Sektor ESDM Tahun 2024 dan Rencana Kerja Tahun 2025” di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Senin.

Capaian tersebut meleset dari target lifting dalam APBN 2024, yakni sebesar 1.668 MBOEPD.

Meskipun secara akumulasi realisasi lifting migas 2024 lebih rendah daripada target APBN 2024, Bahlil menyampaikan pada November dan Desember 2024, realisasi lifting migas lebih tinggi daripada target APBN.

Berdasarkan paparan yang disampaikan oleh Bahlil, realisasi lifting migas pada November 2024 sebesar 1.748 MBOEPD, dan realisasi pada Desember 2024 mencapai 1.868 MBOEPD.

Realisasi pada dua bulan terakhir 2024 tersebut menunjukkan peningkatan apabila dibandingkan dengan realisasi pada awal tahun 2024. Pada Januari 2024, realisasi lifting migas sebesar 1.442 MBOEPD, sedangkan pada Februari 2024 realisasi lifting migas sebesar 1.406 MBOEPD.

“Ini terjadi kenaikan, jangan sampai Januari (2025) itu (lifting) turun lagi,” kata Bahlil.

Apabila dibedah lebih jauh, lifting minyak bumi sepanjang tahun 2024 sebesar 579,7 ribu barel minyak per hari (MBOPD), lebih rendah daripada target APBN 2024, yakni 635 MBOPD.

“Dari target APBN kita, itu (lifting minyak) tidak mencapai target. Tapi, insyaallah 2025 ini mencapai target,” ucapnya.

Kemudian, realisasi lifting gas bumi sepanjang tahun 2024 mencapai 5.786 BBTUD atau setara 1.026,7 MBOEPD. Realisasi tersebut lebih rendah daripada target APBN 2024, yakni 1.033 MBOEPD.

Bahlil menjelaskan bahwa 67 persen konsumsi gas, yakni 3.881 BBTUD, digunakan untuk memenuhi kebutuhan domestik dan 33 persen konsumsi gas, yakni 1.905 BBTUD digunakan untuk ekspor.

“Ke depan, kami lagi menghitung untuk KKKS-KKKS (kontraktor-kontraktor kerja sama) yang baru, yang akan melakukan produksi, kami akan prioritaskan untuk kebutuhan domestik,” ucap Bahlil.

Baca juga: Dirjen Migas: Peningkatan lifting minyak wujudkan kemandirian energi

Baca juga: Menteri ESDM tugaskan Dirjen Migas baru tingkatkan lifting minyak

Baca juga: Bahlil: Ada peningkatan lifting minyak hingga 602 ribu barel perhari

Pewarta: Putu Indah Savitri
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |