Menteri Lingkungan Hidup minta PalmCo manfaatkan perdagangan karbon

5 hours ago 2

Pekanbaru (ANTARA) - Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq meminta Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) melalui Subholding PTPN IV PalmCo memanfaatkan sertifikat pengurangan emisi gas rumah kaca (SPE-GRK) sebagai sarana mengikuti perdagangan karbon skala internasional.

"Selamat kepada jajaran PTPN IV PalmCo. Sertifikat ini menjadi bukti bahwa kita mampu mereduksi emisi dari sektor agrikultur," kata Hanif dalam informasi tertulis diterima Antara di Pekanbaru, Riau, Senin.

Ia mengatakan pada awalnya sempat pesimistis bahwa sektor perkebunan mampu menekan emisi, terlebih lagi sektor tersebut dikenal sebagai salah satu yang disoroti karena memiliki potensi pelepasan emisi yang tinggi berdasarkan triple planetary issue.

Namun, ia kembali mengapresiasi keseriusan PTPN IV PalmCo yang terus fokus melaksanakan beragam inisiatif dalam melaksanakan program enviromental, social, and governance (ESG), salah satunya dekarbonisasi guna mendukung program net zero emission (NZE) 2060.

Untuk itu, ia pun meminta kepada Sekjen Gapki Hadi Sugeng yang ikut menyaksikan penyerahan sertifikat, agar langkah yang ditempuh PTPN IV PalmCo dapat ditiru dan direplikasi kepada seluruh perusahaan perkebunan sawit nasional.

"Harapannya, kita bersama Pak Sekjen Gapki bisa ditularkan kepada perusahaan perkebunan di Indonesia. Kenapa, karena ini adalah langkah konkrit untuk mengatasi isu-isu negatif global," ujarnya.

Ia juga meminta agar perusahaan lainnya dapat belajar dari PTPN IV PalmCo, dengan berkunjung dan belajar langsung dari PTBg Cofiring Lubuk Dalam untuk mempelajari serta memperoleh SPE-GRK ini. Mantan Direktur Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan itu mengakui tidak mudah menyusun dan melengkapi seluruh tahapan hingga memperoleh sertifikat dalam bentuk elektronik tersebut.

"Ini tidak gampang, tapi teman-teman PTPN IV bisa. Sekjen Gapki bisa inisiasi teman-teman lainnya untuk belajar dari sini," tuturnya.

Lebih jauh, Hanif turut berpesan kepada PTPN IV agar dapat mendaftarkan sertifikat tersebut atau listing ke pasar perdagangan karbon nasional dan internasional.

"Nanti teman-teman PTPN bisa lakukan dual listing, pasar karbon Indonesia dan gold standar, sehingga dapat memperkuat revenue," imbaunya.

Sertifikat Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca merupakan bentuk pengakuan terhadap PTPN IV PalmCo yang telah berhasil melakukan inisiatif penting dalam mengurangi jumlah gas rumah kaca sebagai penyebab utama perubahan iklim dan pemanasan global.

Sertifikat yang berbentuk elektronik ini diperoleh Pembangkit Tenaga Biogas Lubuk Dalam Kabupaten Siak, Riau, yang berdasarkan verifikasi Tim Measurement, Reporting, and Verification (MRV), Kementerian Lingkungan Hidup sesuai Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Nomor 21 Tahun 2022 telah mengurangi emisi GRK melalui aksi mitigasi pemanfaatan limbah pabrik kelapa sawit (POME) selama 4 tahun terakhir sebesar 33.799 ton CO2e.

Direktur Utama PTPN IV PalmCo Jatmiko Santosa mengatakan pencapaian ini adalah hasil dari kerja keras dan keseriusan perusahaan dalam mengakselerasi program dekarbonisasi sekaligus penciptaan sirkular ekonomi melalui pengolahan limbah cair sawit menjadi energi baru terbarukan. Tidak cukup sampai di sana, ia turut menegaskan PTPN IV PalmCo juga terus berinovasi sehingga seluruh inisiatif yang dilakukan tersebut dapat mendukung bursa karbon di Indonesia yang kini terus berkembang membangun ekosistem perdagangan karbon.

"SPE GRK ini adalah langkah awal dari kami untuk tidak hanya fokus pada dekarbonisasi, namun juga langkah PTPN IV PalmCo untuk terlibat aktif dalam membangun ekosistem perdagangan karbon nasional," tuturnya.

Jatmiko mengakui dalam melaksanakan program dekarbonisasi memiliki tantangan tersendiri bagi perusahaan yang resmi terbentuk berdasarkan penggabungan lima entitas pada akhir 2023 lalu itu.

Namun, pihaknya tetap berkomitmen memperluas program yang telah berjalan selama beberapa waktu terakhir sebagai langkah penting mendukung NZE Indonesia 2060 yang selaras dengan komitmen Indonesia mendukung tujuan utama Paris Agreement dalam membatasi peningkatan suhu global. Termasuk, menargetkan agar dua fasilitas biogas lainnya yang di bawah PalmCo dapat segera tersertifikasi SPE-GRK lainnya, yakni PTBg Tapung di Riau dan PLTBg Pasir Mandoge di Sumatera Utara.

Lebih dari itu, langkah ini juga sebagai bukti nyata bahwa produk CPO yang dihasilkan PTPN IV PalmCo mampu memenuhi standar global, termasuk dalam keterlacakan hingga pengakuan akan program dekarbonisasi, yang secara tidak langsung turut mematahkan stigma negatif akibat kampanye hitam persaingan pasar internasional.

"PTPN IV PalmCo akan terus berkomitmen menjadi Perusahaan pelopor dalam keberlanjutan di sektor perkebunan. Kami berharap langkah-langkah yang kami ambil dapat memberikan dampak positif yang nyata bagi lingkungan, masyarakat, serta perekonomian Indonesia,” ujar Jatmiko.

Baca juga: Menteri LH buktikan perusahaan sawit bisa tetap ramah lingkungan

Baca juga: Menhut: Tansparansi penting demi dorong potensi perdagangan karbon

Baca juga: Indonesia perkenalkan potensi besar perdagangan karbon di Jepang

Pewarta: Afut Syafril Nursyirwan
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |