Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memberikan pelatihan kerja berbasis kompetensi kepada 260 orang melalui program Mobile Training Unit (MTU) sebagai upaya membantu masyarakat membangun usaha mandiri.
"Kami akan memulai MTU angkatan kedua dengan jumlah peserta sebanyak 260 orang. Saya berharap pelatihan ini dapat membuka kesempatan bagi para peserta untuk membangun usaha mandiri ataupun bekerja di berbagai perusahaan," kata Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno di Jakarta, Selasa.
Baca juga: Pelatihan MTU diprioritaskan untuk kawasan kumuh
Rano yang sempat menjadi inspektur dalam "Apel Launching Pelatihan Mobile Training Unit (MTU)" di Silang Monumen Nasional, Jakarta berharap hadirnya MTU meningkatkan kompetensi masyarakat secara langsung dan praktis.
Kemudian, memperluas akses pelatihan kerja yang cepat, fleksibel, dan mampu menjangkau masyarakat yang belum bekerja.
Pihak kelurahan akan mendata warganya yang masih menganggur untuk mengikuti MTU. Dengan demikian, MTU dirancang untuk menjadikan setiap kelurahan sebagai pusat pengembangan keterampilan kerja.
Baca juga: Pramono janji beri bantuan usaha dan pelatihan kerja untuk disabilitas
Pada angkatan pertama MTU, Pemprov DKI melibatkan 400 peserta. Mereka ini terbagi ke dalam berbagai program pelatihan yang mulai dilaksanakan pada 3 Februari hingga 16 April 2025 di 28 kelurahan.
Program yang dimaksud antara lain pelatihan las, tata rias, teknik komputer, teknik pendingin, tata boga, desain grafis, dan jaringan komputer.
Adapun urgensi dihadirkan pelatihan tersebut karena Jakarta masih dihadapkan dengan tantangan besar, yaitu tingginya tingkat pengangguran terbuka, khususnya di kalangan usia produktif.
Baca juga: DKI diminta intensifkan pelatihan keterampilan kerja
Berdasarkan data BPS Provinsi DKI Jakarta pada Agustus 2024, tingkat pengangguran terbuka mencapai 6,21 persen atau sekitar 338 ribu orang yang belum bekerja.
"Program ini juga merupakan bagian dari upaya pembangunan manusia yang berkelanjutan dan akan terus dikembangkan sesuai kebutuhan serta hasil pemetaan wilayah," ujar Rano.
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Syaiful Hakim
Copyright © ANTARA 2025