Jakarta (ANTARA) - Rans Simba Bogor menyiapkan strategi khusus untuk meredam dua pilar utama Dewa United Banten yakni Jordan Adams dan Gelvis Solano, dalam pertemuan kedua tim pada laga semifinal IBL 2025.
Kepala Pelatih Anthony Garbelotto menyatakan bahwa menghentikan kontribusi keduanya menjadi prioritas utama dalam skema pertahanan tim.
“Tujuan nomor satu kami adalah untuk menghentikan Jordan Adams,” kata Garbelotto dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.
Garbelotto juga menyoroti peran vital Gelvis Solano sebagai pemimpin permainan Dewa United. “Ketika Gelvis Solano masuk ke lapangan, tugas kami adalah untuk membatasi pengaruhnya dalam pertandingan, karena dia adalah pemimpin yang bagus untuk mereka,” ujarnya.
Menurutnya, Solano bukan hanya menjadi ancaman lewat assist, tetapi juga dengan kemampuan penetrasi, tembakan, dan kontribusi angka yang signifikan.
Garbelotto mengatakan timnya telah menyiapkan berbagai pendekatan, baik individu maupun kolektif, untuk menghadapi tantangan tersebut.
Baca juga: Rans Simba Bogor akan lakukan berbagai cara menembus Final IBL
“Kami memiliki berbagai cara untuk mencoba menghentikannya, baik secara individu ataupun dengan tim,” tambahnya.
Rans Simba Bogor menyadari kekuatan Dewa United tidak hanya bertumpu pada dua pemain tersebut, tetapi juga berasal dari sistem dan kedalaman skuad. Oleh karena itu, Garbelotto memastikan pihaknya mempersiapkan segala kemungkinan yang bisa dihadapi di lapangan.
“Kami tahu mereka punya tim pelatih yang bagus. Kami mempersiapkan segala kemungkinan yang mereka lakukan kepada kami, dan kami berharap kami memiliki taktik yang bisa membawa kami pada posisi kemenangan,” tuturnya.
Laga semifinal Rans kontra Dewa United akan berlangsung di Gymnasium Sekolah Vokasi IPB Bogor pukul 20.00 WIB.
Baca juga: Gelvis Solano tuntut Dewa United bermain konsisten selama 40 menit
Baca juga: Kapten Dewa United ingatkan tidak bertindak bodoh di semifinal IBL
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.