Jakarta (ANTARA) - Perusahaan teknologi untuk bisnis, Qiscus mengumumkan transformasi signifikan dari platform Omnichannel menjadi AI-Powered Omnichannel Customer Engagement Platform untuk mengakselerasi pasar di Asia Tenggara.
"Langkah ini merupakan komitmen Qiscus untuk menghadirkan pengalaman interaksi pelanggan yang lebih intuitif, personal, dan responsif bagi bisnis di kawasan Asia Tenggara," kata CEO & Co-founder Qiscus Delta Purna Widyangga dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu.
Delta menyampaikan, teknologi adalah salah satu faktor utama dalam transformasi bisnis untuk perusahaan, di mana generative AI zaat ini telah menjadi salah satu penggerak utama.
Seiring dengan perubahan lanskap industri oleh artificial intelligence (AI), Qiscus memahami bahwa interaksi secara real-time dan personal kini tidak lagi cukup, di mana pelanggan menuntut pengalaman (Customer Experience atau CX) yang lebih cerdas, intuitif, dan terintegrasi di setiap titik interaksi.
Baca juga: Pemerintah tetapkan lima prioritas dalam strategi pemanfaatan AI
Sejak 2021, Qiscus telah meluncurkan berbagai solusi berbasis AI, dimulai dengan automasi chatbot untuk meningkatkan efisiensi bisnis hingga peluncuran Qiscus AI.
Platform ini dirancang dengan tiga pilar utama yaitu knowledge-driven intelligence, brand-aligned persona, dan governance untuk mendukung bisnis menciptakan pengalaman pelanggan yang unggul.
"Selama setahun terakhir Qiscus mencatat peningkatan penggunaan solusi berbasis AI
hingga 300 persen. Ini mencerminkan tingginya permintaan pasar terhadap teknologi yang dapat memberikan interaksi pelanggan yang lebih cerdas dan efisien," ujarnya.
Lebih lanjut, Qiscus secara resmi kini telah bertransformasi menjadi AI-Powered Omnichannel Customer Engagement Platform, guna membentuk interaksi yang lebih intuitif dan bersaing di pasar global.
Ia menyebut, untuk mendukung langkah strategis ini pihaknya juga telah membentuk tim AI khusus yang berdedikasi mengeksplorasi potensi penuh AI.
Tim ini fokus pada area riset strategis yang akan menentukan arah pengembangan Qiscus AI ke depan.
Delta menambahkan, transformasi ini sejalan dengan visi strategis Qiscus untuk tahun 2024 yaitu memperkuat posisi di Asia Tenggara sebagai fondasi untuk ekspansi yang lebih luas di kawasan Asia.
Dengan peluncuran Qiscus AI dan berbagai langkah strategis lainnya, perusahaan bertekad memantapkan dirinya sebagai salah satu pemain utama di ranah AI, tidak hanya di Asia Tenggara tetapi juga di pasar global.
“Melalui transformasi ini, kami melihat tahun 2025 akan menjadi momentum besar untuk mengukuhkan posisi kami sebagai salah satu pemimpin di ranah AI," katanya.
Baca juga: Teknologi 5G dan AI generatif dukung transformasi industri manufaktur Baca juga: Kumpulan aplikasi AI terbaik yang bisa meningkatkan aktivitas Anda