Manado (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Manado Sulut mengapresiasi komunitas Manado Micro Recycling Centre (MMRC) binaan LSM Manengkel Solidaritas, pasalnya mampu mendaur ulang sampah tidak laku dijual menjadi produk bermanfaat.
Kepala Bidang Pengolahan Sampah dan Limbah B3 Dinas Lingkungan Hidup Kota Manado Sulawesi Utara Lieke Kembuan, di Manado, Senin, mengatakan mengapresiasi kegiatan proses daur ulang sampah tersebut.
"Pemkot sangat mendukung program daur ulang ini, apalagi saat ini, pemerintah pusat sampai di daerah memberikan perhatian dan lagi fokus pada penanganan sampah," katanya saat berada di lokasi daur ulang sampah di Kelurahan Sumompo Lingkungan 1 Manado.
Ia menambahkan bahwa apalagi kini terdapat program Gerakan Bersih Seluruh Indonesia, yang dicetuskan langsung dari Presiden Prabowo Subianto.
"Karena itu dari pusat sampai daerah gerakan itu harus dimulai, gerakan ini dilaksanakan bersama, kolaborasi pemerintah dan masyarakat," imbuhnya.
Guna mendukung program itu, maka segera membuat bank sampah unit di semua lingkungan RT/RW dan bank sampah induk.
Melihat apa yang sementara dilaksanakan di tempat ini, sesuai dengan gerakan yang dikerjakan dari pusat, dalam penanganan sampah, dimana bisa menjadi bank sampah skala lingkungan.
"Ke depan, kami akan usulkan ke Kementerian ataupun melalui Pemkot Manado, serta juga mencoba dengan pihak BUMN, swasta melalui program CSR (pertanggungjawaban sosial) untuk membantu pengadaan mesin pres bagi MMRC," katanya.
Ketua Umum LSM Manengkel Solidaritas Sella Runtolalo selaku Pembina MMRC mengatakan kegiatan daur ulang tersebut dimulai dari Desember 2024 dengan mendapat dukungan dari Waste Free 23 dari Amerika Serikat.
"Misi kami adalah antara lain untuk mengurangi sampah plastik yang tidak laku dijual seperti tas kresek, kemasan sachet dan lainnya untuk dijadikan produk bermanfaat ," katanya.
Ia mengatakan sampah-sampah itu dikumpulkan dan didaur ulang dijadikan panel atap rumah atau tempat sampah.
Hasil dari produk tersebut untuk tempat sampah didistribusikan untuk ke sekolah-sekolah, kios atau warung di sekitar lokasi serta panel atap membantu keluarga yang kurang mampu, perbaikan atap di Minahasa Selatan.
"Pendistribusian hasil produk tersebut dilakukan secara gratis," katanya.
Ia mengatakan dari evaluasi dilakukan jumlah sampah yang masuk dengan kapasitas mesin kurang seimbang, sehingga produksinya cukup lambat.
"Harapkan dukungan dari pihak-pihak mempunyai visi yang sama, hati yang sama, membantu teman-teman di sini untuk menambah mesin pres, untuk pembuatan panel atap, tempat sampah yang lebih estetik," katanya.
Koordinator Tim Komunitas MMRC Novita Sikome mengatakan dalam kegiatan tersebut memberdayakan masyarakat sekitar.
"Dalam pelaksanaannya melibatkan ibu-ibu rumah tangga serta pemuda," katanya.
Baca juga: Danone perkuat ekosistem pengelolaan sampah plastik di Jawa dan Bali
Pewarta: Jorie MR Darondo
Editor: Iskandar Zulkarnaen
Copyright © ANTARA 2025