Medan (ANTARA) - Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) Sumatera Utara (Sumut) mencatat sebanyak 711 jiwa mengungsi akibat banjir dan tanah longsor yang melanda Kota Padangsidimpuan.
Berdasarkan laporan yang diterima, di Medan, Ahad, banjir dan tanah longsor tersebut terjadi pada Kamis (13/3) malam sekitar pukul 23.20 WIB akibat curah hujan yang tinggi.
Pusdalops mencatat sebanyak 711 jiwa yang mengungsi tersebut berasal dari dua kecamatan yakni Kecamatan Padangsidimpuan Utara dengan 241jiwa dan Kecamatan Padangsidimpuan Selatan sebanyak 470 jiwa.
Banjir dan tanah longsor itu juga mengakibatkan 2.966 jiwa terdampak yang berasal dari tiga kecamatan, seperti Kecamatan Padangsidimpuan Utara 260 jiwa, Kecamatan Padangsidimpuan Selatan 2.519 jiwa, dan Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara 187 jiwa.
Baca juga: Pusdalops PB Sumut catat 1.632 jiwa terdampak banjir di Nias Barat
Selain itu Pusdalops PB Sumut juga mencatat satu jiwa ditemukan dalam keadaan meninggal dunia dan dua jiwa masih dinyatakan hilang akibat peristiwa naas tersebut.
Kepala Bidang Penanganan Darurat, Peralatan, dan Logistik BPBD Sumut Sri Wahyuni Pancasilawati mengatakan data tersebut merupakan data sementara yang masuk dari Pusdaslops PB Sumut.
Yuyun sapaan akrabnya mengatakan BPBD setempat telah melakukan upaya penanganan yang melibatkan pemangku kebijakan terkait.
"Pihak terkait telah melakukan penilaian awal kejadian bencana di lokasi bencana, melakukan evakuasi terhadap masyarakat yang terdampak banjir dan melakukan operasi SAR terhadap korban yang hilang," kata dia.
Baca juga: Pusdalops PB: 121 rumah terendam banjir di Labuan Batu Utara
Selain itu dia menambahkan pihak terkait juga melakukan pemenuhan kebutuhan dasar terhadap masyarakat terdampak bencana, melakukan perencanaan, penentuan rencana operasi, dan evaluasi penanganan darurat, serta mendirikan posko.
Pihaknya juga melakukan pendampingan sistem komando penanganan darurat bencana dan keposkoan dan menurunkan sumber daya manusia di lokasi bencana.
"Berdasarkan laporan, ketinggian air sudah menurun drastis di enam kecamatan dan masyarakat didukung oleh pemerintah daerah dan relawan melakukan pembersihan material akibat banjir," ujarnya.
Baca juga: Pusdalops Sumut catat dua orang meninggal dunia akibat tanah longsor
Pewarta: Anggi Luthfi Panggabean
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025