Jakarta (ANTARA) - Puasa sering dikaitkan dengan berbagai manfaat kesehatan, salah satunya bagi penderita hipertensi.
Selama berpuasa, pola makan dan kebiasaan hidup mengalami perubahan yang dapat mempengaruhi tekanan darah. Jika dijalankan dengan pola makan yang tepat, puasa justru dapat membantu menstabilkan tekanan darah dan mengurangi risiko komplikasi akibat hipertensi.
Pada umumnya, seseorang dikatakan memiliki tekanan darah normal jika berkisar antara 90/60 mmHg hingga 120/80 mmHg. Namun, jika tekanan darah sistolik mencapai ≥ 140 mmHg dan tekanan darah diastolik ≥ 90 mmHg, maka seseorang dikategorikan mengalami hipertensi. Kondisi ini dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan komplikasi kesehatan lainnya.
Menurut ‘Journal of Hypertension’, puasa dapat menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik, yang berdampak baik pada kesehatan jantung. Studi LORANS (London Ramadan Study) dari Imperial College London juga menunjukkan bahwa setelah menjalani puasa Ramadhan, tekanan darah bisa berkurang hingga 95%.
Namun, manfaat puasa bagi penderita hipertensi hanya bisa dirasakan jika mereka menjaga pola makan sehat dan cukup cairan. Sebaliknya, jika tidak memperhatikan asupan nutrisi dan hidrasi, puasa justru bisa memperburuk kondisi tekanan darah.
Manfaat puasa bagi penderita hipertensi
Menurunkan tekanan darah
Saat berpuasa, asupan makanan berkurang, sehingga tubuh lebih sedikit menerima natrium dan lemak jenuh yang sering menjadi penyebab tekanan darah tinggi.
Mengurangi molesterol
Puasa membantu mencegah penumpukan kolesterol dalam pembuluh darah, yang berpotensi meningkatkan tekanan darah dan membahayakan kesehatan jantung.
Menjaga berat badan
Obesitas merupakan salah satu faktor risiko hipertensi. Dengan pola makan yang lebih terkontrol saat puasa, berat badan dapat lebih mudah dijaga sehingga tekanan darah tetap stabil.
Menyeimbangkan hormon stres
Puasa dapat membantu mengurangi hormon stres, seperti kortisol, yang berkontribusi terhadap peningkatan tekanan darah. Dengan emosi yang lebih stabil, tekanan darah pun lebih mudah dikendalikan.
Membantu detoksifikasi tubuh
Saat berpuasa, tubuh melakukan proses pembuangan racun secara alami, termasuk zat-zat yang dapat mempengaruhi tekanan darah, sehingga aliran darah menjadi lebih lancar.
Tips puasa sehat bagi penderita hipertensi
- Pilih makanan rendah garam seperti sayuran hijau, buah-buahan, dan protein tanpa lemak.
- Hindari makanan olahan dan gorengan yang dapat meningkatkan kadar kolesterol dan tekanan darah.
- Perbanyak asupan cairan dengan minum air putih yang cukup saat sahur dan berbuka untuk mencegah dehidrasi.
- Konsumsi makanan kaya kalium dan magnesium seperti pisang, kurma, dan bayam untuk membantu menjaga keseimbangan elektrolit tubuh.
- Hindari konsumsi kafein dan minuman bersoda karena dapat memicu peningkatan tekanan darah.
Dengan menjaga pola makan yang sehat selama Ramadhan, penderita hipertensi tetap bisa menjalani puasa dengan aman dan mendapatkan manfaat kesehatan yang optimal. Jika memiliki riwayat hipertensi yang parah, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter sebelum menjalankan ibadah puasa.
Baca juga: Keutamaan belajar sabar dalam menjalankan ibadah puasa
Baca juga: Amalan Lailatul Qadar untuk wanita yang sedang berhalangan
Baca juga: Amalan yang dianjurkan saat menanti malam Lailatul Qadar
Pewarta: Allisa Luthfia
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2025