PT Len Industri siap transfer produksi dan manufaktur di dalam negeri

13 hours ago 5
Kami dapat perintah dari Presiden Prabowo untuk lebih banyak transfer produksi, transfer manufaktur di dalam negeri, tidak boleh hanya beli

Jakarta (ANTARA) - PT Len Industri (Persero) menyatakan siap mentransfer produksi dan manufaktur di dalam negeri untuk mendorong peningkatan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) pada industri pertahanan.

“Kami dapat perintah dari Presiden Prabowo untuk lebih banyak transfer produksi, transfer manufaktur di dalam negeri, tidak boleh hanya beli, dan kami siap untuk itu,” kata Direktur Utama PT Len Industri (Persero) Joga Dharma Setiawan dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.

PT Len Industri mulai menapaki industri pertahanan sejak awal tahun 2000-an dengan mengembangkan teknologi komunikasi dan elektronik.

Namun, seiring dengan kebutuhan strategis nasional, PT Len Industri memperluas kiprahnya untuk memenuhi kebutuhan sistem-sistem militer seperti komunikasi taktis, radar, sensor, hingga pengembangan sistem C4ISR yang merupakan sistem komando dan kendali modern.

Saat ini, PT Len Industri berperan sebagai produsen dan integrator sistem dalam sektor pertahanan, khususnya pada komponen teknologi sensing, komunikasi, dan komando.

“Kami memproduksi dan mengintegrasikan Sistem radar dan sensor (sensing), Jaringan komunikasi yang interoperable, aman, dan real-time, Sistem komando dan kendali (C4ISR), Sistem navigasi dan pemantauan, UAV (drone) taktis dan sistem pendukungnya,” jelasnya.

Menurut Joga, perusahaannya hadir di semua lini, baik darat, laut, udara, luar angkasa, hingga siber.

Dia meyakini kemandirian teknologi pertahanan adalah bagian dari kedaulatan bangsa. Karenanya, sebagai BUMN teknologi yang memiliki kapabilitas di bidang elektronika dan integrasi sistem, keterlibatan Len Industri dalam industri pertahanan merupakan panggilan strategis.

“Kami ingin berperan aktif membangun sistem pertahanan nasional yang tidak hanya andal, tapi juga mandiri,” ujar dia.

Terlebih, di tengah tensi geopolitik global, banyak negara berupaya memperkuat pertahanan mereka, termasuk di kawasan Asia Tenggara, Timur Tengah, hingga Afrika. Joga optimistis kondisi tersebut menjadi peluang ekspor sistem-sistem pertahanan.

Lebih lanjut, usai ditetapkan sebagai perusahaan holding (DEFEND ID), PT Len Industri berambisi untuk meningkatkan kontribusi pada belanja pertahanan dalam negeri, mencapai kemandirian teknologi strategis seperti radar, UAV, sistem kendali, dan sistem komunikasi. Selain itu, juga mencapai tingkat ekspor minimum 10–20 persen dari total pendapatan dalam beberapa tahun ke depan.

PT Len Industri juga telah memulai beberapa inisiatif ekspor, seperti sistem persinyalan kereta api ke Bangladesh dan radar untuk kebutuhan sipil dan pertahanan di beberapa negara sahabat.

“Ke depan, kami menargetkan ekspansi sistem komunikasi militer, radar, dan UAV ke negara-negara berkembang yang membutuhkan solusi andal namun ekonomis,” tuturnya.

Baca juga: Indo Defence jadi wadah kolaborasi industri lokal dengan internasional

Baca juga: GMF perkuat kolaborasi strategis di industri pertahanan

Baca juga: Kemenperin sebut TKDN jadi simbol keberpihakan ke industri domestik

Pewarta: Imamatul Silfia
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |