Jakarta (ANTARA) - PT Kawasan Berikat Nusantara (KBN) mengatakan pihaknya berkomitmen untuk mengurangi dampak polusi udara dari penyimpanan batu bara atau stockpile setelah peninjauan dilakukan Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) pada pekan lalu.
Dalam pernyataan yang diterima di Jakarta, Senin, SVP Sekretaris Perusahaan PT KBN R. Desy Ika Sulisti menyampaikan pihaknya melakukan pengecekan berkala oleh SBU Kawasan Marunda dan Divisi Health Safety Security and Environment (HSSE) PT KBN.
"Tindakan nyata yang telah dilakukan oleh tenant antara lain pemasangan jaring di sekitar stockpile untuk mengurangi penyebaran debu, penyemprotan berkala menggunakan senyawa kimia Coal Dust Suppressant yang aman dan ramah lingkungan, serta penutupan stockpile dengan terpal untuk menahan debu," ujar Desy.
Menurutnya, hal itu ditinjau langsung oleh Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq pada Senin (3/3) lalu yang didampingi oleh Direktur Operasional PT KBN Muhammad Isran, General Manager KBN SBU Kawasan Priok Marunda Anom Wibisono, dan tim Divisi HSSE PT KBN.
Dalam kunjungan tersebut, KLH memeriksa dua perusahaan yang beroperasi di KBN Marunda yaitu PT NSE dan PT Unitama dalam rangka melakukan verifikasi lapangan guna memastikan bahwa operasional perusahaan sesuai dengan standar lingkungan yang berlaku.
KLH juga melakukan evaluasi terhadap dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) perusahaan untuk memastikan bahwa setiap kegiatan dikelola dengan cara yang ramah lingkungan.
Berdasarkan informasi dari Divisi HSSE Pusat PT KBN, kedua perusahaan tersebut sudah memiliki dokumen Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) Rinci.
"Langkah ini menunjukkan bahwa perusahaan telah melakukan persiapan yang matang dalam mengelola dampak lingkungan yang mungkin ditimbulkan dari aktivitas operasional mereka," kata Desy.
Dia mengklaim upaya-upaya yang telah dilakukan KBN SBU Kawasan Marunda dan tenant di kawasan tersebut mencerminkan komitmen KBN bersama para tenant dalam mengelola lingkungan dengan pendekatan yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Untuk terus meningkatkan efektivitas pengelolaan lingkungan, pada Rabu (5/3), pihak HSSE KBN dan tenant bertemu dengan KLH untuk menjelaskan lebih lanjut mengenai langkah-langkah yang telah diambil.
Pertemuan itu menjadi bagian dari upaya bersama untuk menemukan solusi terbaik dalam mengurangi dampak dari penyimpanan batu bara dan menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat bagi masyarakat sekitar.
Berbagai proses itu menunjukkan bahwa melalui kerja sama yang baik antara pemerintah, perusahaan, dan masyarakat, dampak negatif terhadap lingkungan dapat diminimalisir.
"PT KBN pun terus berkomitmen untuk menjaga keberlanjutan lingkungan sembari tetap menjalankan kegiatan industrinya secara bertanggung jawab," ujar Desy.
Berita ini merupakan hak jawab KBN terhadap pemberitaan sebelumnya di Antaranews yang berjudul "KLH bakal tertibkan sumber pencemar udara Jakarta, termasuk di KBN" dan ditayangkan sebagai bentuk pemenuhan kewajiban redaksi.
Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Citro Atmoko
Copyright © ANTARA 2025