Jakarta (ANTARA) - Pengamat telekomunikasi dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Agung Harsoyo menjelaskan bahwa layanan telekomunikasi seperti kuota internet atau pulsa prabayar pada prinsipnya memiliki sifat berbatas waktu.
"Berbatas waktu adalah karakteristik utama dari bisnis prabayar," kata Agung dalam diskusi bertajuk "Mekanisme Kuota Data Hangus, Apakah Melanggar Regulasi & Merugikan Konsumen?" yang digelar di Jakarta Selatan, Rabu.
Dia menyampaikan hal tersebut sebagai tanggapan atas ramainya mengenai persoalan kerugian kuota internet yang hangus sebelum habis digunakan.
Baca juga: Opsel diminta transparan agar kuota internet tak hangus percuma
Menurutnya, layanan prabayar memiliki skema di mana pelanggan membayar di awal sebelum menggunakan layanan kuota internet atau pulsa. Hal ini berbeda dengan layanan pascabayar yang dibayar setelah pemakaian.
Kuota internet atau pulsa yang dibayar pelanggan memiliki batasan, baik dalam bentuk volume maupun masa berlaku dalam jangka waktu tertentu.
Kendati demikian, dalam praktiknya, pelanggan memiliki fleksibilitas tinggi dalam menggunakan atau menghentikan layanan sewaktu-waktu, tanpa ikatan kontrak jangka panjang dengan operator.
Baca juga: Telkomsel buka suara soal riuh kerugian akibat kuota internet hangus
“Jadi dari definisi layanan prabayar tadi sudah tergambar bahwa pelanggannya sendiri itu boleh keluar kapan saja," ujar Agung.
Dia menyebutkan bahwa mayoritas pengguna layanan seluler di Indonesia adalah pengguna prabayar yang didorong oleh aksesibilitas harga yang lebih terjangkau. Hal ini berbeda dengan negara-negara seperti di Eropa, di mana sistem pascabayar lebih umum digunakan.
Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) mengingatkan pentingnya deskripsi produk secara transparan agar pelanggan paham soal layanan yang digunakannya. Ini juga penting untuk mencegah timbulnya kebingungan dan kesalahpahaman dari pelanggan.
Baca juga: ATSI respons riuh kerugian akibat kuota internet hangus
"Kami mengharapkan kepada penyelenggara (layanan telekomunikasi) memberikan deskripsi produk yang transparan, tidak membingungkan dan tidak menyesatkan," kata Direktur Strategi dan Kebijakan Infrastruktur Digital Kemkomdigi Denny Setiawan dalam kesempatan diskusi yang sama.
Denny menekankan, deskripsi yang transparan ini penting terutama terkait dengan informasi batas volume kuota internet yang mencakup pembagian kuota berdasarkan area, waktu, dan akses untuk aplikasi tertentu. Selain itu, penting juga bagi operator untuk mendeskripsikan batas waktu paket data dan perlakuan terhadap sisa kuota.
Baca juga: Telkomsel hadirkan paket bundling kuota internet dan Perplexity Pro
Baca juga: 7 kiat hemat kuota internet tanpa mengganggu produktivitas
Pewarta: Farhan Arda Nugraha
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.