Jakarta (ANTARA) - Penjangkauan terhadap Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) yang membawa anak dalam kondisi tidur di sekitar Stasiun Klender Baru, Jakarta Timur, digagalkan oleh preman di lokasi tersebut.
Petugas Suku Dinas Sosial (Sudinsos) Jakarta Timur melalui Satuan Tugas (Satgas) Pelayanan, Pengawasan dan Pengendalian Sosial (P3S) Posko Buaran melakukan penjangkauan terhadap pengemis pada Minggu (25/5) malam.
"Kemarin saya lihat itu ada penjaringan petugas Pemerintah Kota Jakarta Timur, tapi kalah debat petugasnya sama preman di sana. Jadi ga diapa-apain pengemisnya," kata salah satu warga Cakung, Rachmad Hidayat (42) saat ditemui di dekat Stasiun Klender Baru, Jakarta Timur, Senin.
Rachmad menyebutkan, pengemis berkostum badut ini memiliki banyak teman preman sehingga perbuatannya dilindungi oleh teman-temannya itu.
"Pengemis itu memang setahu saya banyak kenalan sama preman di sini, teman-temannya juga, saya dengar tetangganya juga ada yang preman di sini. Makanya pengemis itu merasa tenang dibela sama preman-preman," ujar Rachmad.
Baca juga: 56 oknum ormas jadi tersangka dalam Operasi Berantas Jaya 2025
Bahkan, Rachmad mengaku seringkali melihat pengemis ini ditindak oleh pihak berwenang, namun tetap saja diulangi. Setiap ada penindakan, pengemis itu pasti libur dulu melakukan kegiatan minta-minta.
"Ini sudah biasa, kalau abis ada tindakan, viral, pasti libur dulu. Kayak sekarang saja gaj kelihatan, nanti juga minggu depan atau beberapa hari lagi ada lagi, gitu terus," katanya.
Warga mendesak Pemerintah Kota Jakarta Timur (Jaktim) menertibkan PMKS yang membawa anak di sekitar Stasiun Klender Baru, Jakarta Timur.
Hal tersebut dikatakan warga asal Duren Sawit, Syahrul Pratama (27) yang beberapa kali melihat ibu-ibu menggendong anaknya yang tertidur duduk di pinggir tangga Stasiun Klender Baru sambil mengemis.
"Harus ditindaklanjuti kalau memang benar anaknya dikasih obat tidur, harus dicek sama Pemerintah Kota Jakarta Timur. Biar gak menjamur juga tindakan salah kayak begini," kata Syahrul saat ditemui di Stasiun Klender Baru, Jakarta Timur, Senin.
Baca juga: PMKS bawa anak di Jaktim sudah berlangsung lebih dari delapan tahun
Menurut Syahrul, Pemerintah Kota (Pemkot) Jaktim dan pihak terkait lainnya harus mengecek keberadaan pengemis badut membawa anak yang seringkali berkeliaran pada malam hari.
Apalagi, kejadian tersebut dapat membahayakan anak jika kenyataannya diberikan obat tidur.
PlPMKS yang membawa anak dengan kondisi tertidur di sekitar Stasiun Klender Baru, Jakarta Timur, sempat menangis histeris hingga dibela oleh preman sekitar saat hendak dijaring.
Pengemis itu masih memiliki suami yang merupakan sopir angkot. Saat pengemis tersebut menangis, petugas langsung dikerumuni preman di area tersebut.
Lalu, petugas hanya memberikan edukasi dan menyuruh pengemis itu pergi dari Stasiun Klender Baru untuk menghindari kericuhan yang semakin meluas dan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2025