Prancis sangat mengecam rencana Israel menduduki seluruh wilayah Gaza

4 hours ago 3

Istanbul (ANTARA) - Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Noel Barrot mengecam keras rencana terbaru Israel untuk sepenuhnya menduduki Jalur Gaza.

"(Kecaman) ini adalah kecaman yang sangat tegas, karena rencana tersebut bertentangan dengan hukum internasional," kata Barrot dalam wawancara dengan stasiun televisi RTL, Selasa.

Menlu Prancis menilai bahwa rencana Israel untuk mengambil alih kendali sepenuhnya atas Jalur Gaza, termasuk distribusi seluruh bantuan kemanusiaan, adalah tindakan yang “tidak dapat diterima.”

“Prioritas mendesak saat ini adalah gencatan senjata, tetapi juga akses bantuan kemanusiaan secara masif dan tanpa hambatan. Karena di Jalur Gaza -- masyarakat Palestina di sana -- mengalami kekurangan secara tragis,” kata Barrot.

Ia menegaskan bahwa Prancis, bersama negara-negara lain, terus berupaya membela hukum humaniter internasional.

Baca juga: Presiden Dewan Eropa tuduh Netanyahu ingin hilangkan solusi dua negara

“Bahkan dalam situasi perang, ada aturan yang harus dihormati: kita tidak menarget warga sipil, tidak menyerang pekerja kemanusiaan, dan harus memastikan bahwa bantuan kemanusiaan tetap dapat menjangkau masyarakat,” tegasnya, sembari menyoroti pentingnya menjaga integritas hukum perang.

Barrot juga memperingatkan risiko kelaparan massal di Gaza dan menyerukan pembukaan segera akses bantuan.

"Prancis mendesak Israel untuk menerapkan gencatan senjata dan mengizinkan bantuan kemanusiaan menjangkau penduduk di wilayah Gaza," lanjutnya.

Selain itu, Barrot menyatakan bahwa Prancis dapat mengakui Negara Palestina ketika negara-negara lain juga mengambil langkah serupa dan ada komitmen bersama yang ditegakkan.

Sumber: Anadolu

Baca juga: Ratusan ribu warga Gaza hanya makan sekali tiap 2-3 hari pasca blokade

Penerjemah: Primayanti
Editor: Rahmad Nasution
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |